TATIYE.ID (SPORT) – Dua penghargaan yang berhasil diraih IMI Gorontalo melalui dua pembalapnya yakni Bayu Ahmad (Swiss Gold Racing Team) Juara Nasional Drag Race (Team) dan Buche Febrico (AHSRT) Juara Nasional Speed Off Road kelas G2 menjadi kebanggaan tersendiri bagi Provinsi Gorontalo khususnya dunia otomotif Gorontalo.
Sebagai salah satu bentuk apresiasi IMI Gorontalo, Senin (20/2/2023) digelar konfrensi pers yang dipimpin langsung Sekertaris IMI Gorontalo, Dedy Muslim didampingi Bayu Ahmad (Swiss Gold Racing Team) peraih Juara Nasional Drag Race (Team) dan beberapa pengurus IMI Gorontalo lainnya.
“Jadi konfrensi pers ini merupakan salah satu bentuk apresiasi IMI Gorontalo atas prestasi atlet-atlet Gorontalo seperti yang diraih Bayu Ahmad dan Buche Febrico. Bahkan kami melakukan penjemputan terhadap atlet peraih award ini dari bandara sebagai bentuk kebanggaan kami dan seluruh rakyat Gorontalo tentunya,” ujar Sekertaris IMI Gorontalo, Dedy Muslim.
Dedy juga menambahkan, para pembalap atau klub-klub otomotif sesuai dengan janji ketua Pengprov IMI Gorontalo, Erwin Ismail akan berusaha memfasilitasi semua teman-teman yang ingin mengikuti kejuaraan di luar daerah.
Sementara itu, Bayu Ahmad dihadapan para awak media mengakui tidak mudah memang dirinya hingga berhasil meraih juara dan IMI award ini.
“Saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman mengikuti persaingan di seri-seri yang kita mulai dari Kejurnas seri di Padang. Karena masih dalam suasana pandemmi Corona kita nggak main, nanti di seri kedua di Kalimantan Timur kita main yang langsung di double seri selanjutnya di Jawa Timur dan dibikin di gelora bung Tomo. Setelah itu kita seri Gorontalo tapi Gorontalo waktu itu belum bisa ambil karena memang masih pandemi Corona. Nanti di Kejurnas seri Jawa Tengah kita ambil bagian, selanjutnya di Jogja Wonosari, trus di Jawa Barat dan kemudian final di sirkuit Sentul Jakarta,” ungkap Bayu.
“Intinya beberapa pengalaman kita dapat selama mengikuti rangkaian seri kejurnas, ada suka dukanya, mulai dari mobil jebol, angkut mobil sana sini sampai berjuang kejar-kejaran poin. Alhamdulillah semua terbayarkan, kita bisa membawa nama baik Gorontalo di final Sentul terakhir,” lanjutnya.
Tambah Bayu, meski ia mengakui dari sisi finansial kantong pribadi harus banyak terkuras selama mengikuti rangkaian event Kejurnas, namun ia tidak menampik peran dukungan IMI Gorontalo cukup membantu dari segi administrasi seperti KIS dan KTA.
“IMI Gorontalo selama ini cukup mambantu dari sisi tehknis administrasi kami,” tambahnya. (*)