
TATIYE.ID (SPORT) – Tim Sepaktakraw Gorontalo yang berjuang di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua bersama delapan cabang olahraga (Cabor) lain akhirnya tiba di Gorontalo dengan selamat, Jum’at (15/10/2021).
Namun ada sedikit cerita menarik sebelum akhirnya Hendra Pago dkk pulang dengan membawa dua medali emas ke Gorontalo. Pasalnya, tim besutan pelatih Herson Taha dan Noldi Suleman tersebut sempat ditawari uang ratusan juta agar bisa mengalah.
“Perjuangan atlet-atlet kita di PON XX Papua sangatlah berat, selain tantangan di dalam lapangan, di luar lapangan juga. Bahkan kami beberapa kali akan disogok untuk mengalah, dengan jumlah sogokan yang besar mulai dari jumlah 200 hingga 500 juta, tapi kita tolak,” beber Ketua KONI Provinsi Gorontalo, MN. H .Fikram Salilama,Sip saat tiba di Bandara Djalaludin Gorontalo, Jumat (15/10/2021).
Meski demikian, tawaran-tawaran tersebut tidak membuat Tim Gorontalo tergiur, bahkan dengan tawaran itu penampilan Hendra Pago dkk semakin konsisten menjaga nama baik Gorontalo.

“Kondisi seperti ini sudah pernah terjadi di beberapa kali PON sebelumnya, dan saya salut kepada atlet dan pelatih yang tetap konsisten dalam menjaga nama baik daerah,” ujarnya.
Terpisah, salah satu Atlet Takraw Provinsi Gorontalo, Hendra Pago yang juga kapten tim takraw Gorontalo di PON XX Papua mengatakan, soal sogokan itu benar. Bahkan ini pernah terjadi juga di PON 2016 di Jabar. Tujuannya agar tim takraw Gorontalo mengalah dan maksimal hanya meraih medali perak saja.
“Kami sadar untuk sampai ke titik ini banyak hal yang telah diperjuangkan, bukan hanya kita atlet pelatih yang berjuang, tapi pemerintah juga turut andil dalam perjuangan ini, karena pemerintah daerah yang sudah mengeluarkan anggaran besar selama masa persiapan kami menuju PON. Makanya kami tidak ingin merusak itu hanya dengan uang 200 atau 500 juta kemudian nama baik Gorontalo rusak. Dan ini pernah kami alami di beberapa kali PON, tapi kita menolak dan tetap berpegang teguh menjaga nama baik Gorontalo,” jelas Hendra. (*)

















