
TATIYE.ID (PEMPROV GORONTALO) – Provinsi Gorontalo mencatatkan deflasi sebesar -1,64 persen pada Januari 2025 secara Month to Month (MtM) berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) RI.
Data ini disampaikan dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang digelar pada Selasa (4/2/2025), diikuti oleh Pj Gubernur Gorontalo dan jajaran OPD melalui Zoom Meeting.
Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam paparannya kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, menyoroti beberapa komoditas yang perlu diwaspadai dalam pengendalian inflasi, terutama menjelang bulan Ramadhan.
“Kami mengusulkan berdasarkan andil inflasi dan hasil Indeks Perubahan Harga (IPH), perlu mewaspadai cabai rawit. Meskipun ukurannya kecil, inflasi dari komoditas ini cukup tinggi. Selain itu, beras harus tetap dijaga stabilitasnya meskipun produksi meningkat. Ayam ras, bawang putih, dan bawang merah juga perlu diantisipasi,” ujar Amalia.
Berdasarkan pemantauan BPS Gorontalo, terjadi deflasi -1,64 persen Month to Month dan -1,64 persen Year to Date (YtD) pada Januari 2025. Secara tahunan (Year on Year/YoY), deflasi tercatat sebesar -1,52 persen.
Kelompok yang memberikan andil deflasi terbesar adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dengan angka deflasi mencapai -11,08 persen, memberikan kontribusi sebesar -1,68 persen terhadap deflasi bulanan. Komoditas utama yang mendorong deflasi dalam kelompok ini adalah tarif listrik yang mengalami penurunan sebesar 1,69 persen.
Dalam kesempatan tersebut, Mendagri Tito Karnavian menekankan pentingnya kerja sama antar daerah dalam mengelola produksi dan distribusi bahan pokok. Ia juga meminta pemerintah daerah menetapkan langkah-langkah strategis guna menekan harga barang yang masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), khususnya selama bulan Ramadhan.
Selain pembahasan inflasi, rapat ini juga diisi dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang kerja sama dalam penyelenggaraan perizinan daerah. Nota kesepahaman ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan perizinan serta mengatasi hambatan dalam proses perizinan di daerah.
Dengan pencatatan deflasi ini, Pemprov Gorontalo diharapkan dapat terus menjaga kestabilan harga barang, terutama bahan pangan yang menjadi kebutuhan utama masyarakat, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga, terutama menjelang bulan suci Ramadhan.