
TATIYE.ID (PEMPROV GORONTALO) – Upaya penanggulangan stunting di Provinsi Gorontalo kini semakin gencar dilakukan melalui program Bele Mo’osehati atau Rumah Sehat, yang diinisiasi oleh Tim Penggerak PKK dan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Program ini diharapkan menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah stunting di daerah tersebut.
Penjabat Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, menegaskan pentingnya program ini saat menghadiri kegiatan pemberian makanan tambahan di Bele Mo’osehati Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, Jumat (7/2/2025).
“Alhamdulillah, Bele Mo’osehati di Kecamatan Sipatana sudah mulai beroperasi. Hari ini, kita melihat ada 10 anak yang mengalami kurang gizi dan mereka akan menjalani intervensi selama tiga bulan. Kita berharap ini menjadi solusi konkret dalam penanganan stunting di Gorontalo,” ujar Rudy.
Sebanyak 10 anak yang terpilih untuk intervensi di Bele Mo’osehati Kecamatan Sipatana menunjukkan gejala kurang gizi, baik dari segi berat badan maupun tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia mereka. Selama masa intervensi, mereka akan mendapatkan asupan gizi tambahan, makanan bernutrisi, serta pemeriksaan kesehatan rutin.
“Jika kondisi anak yang diintervensi sudah mencapai target, mereka akan digantikan dengan anak lain yang membutuhkan,” tambah Rudy.
Melihat keberhasilan awal program ini, Rudy berharap pemerintah kabupaten/kota dapat mengadopsi dan menindaklanjuti program Bele Mo’osehati di wilayah masing-masing.
Keberlanjutan Bele Mo’osehati tak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Baznas dan BKKBN, yang turut berperan dalam pengoperasian program ini.
“Bantuan dari Baznas dan BKKBN sangat luar biasa dalam menjalankan program ini. Saya berharap pemerintah daerah bisa turut serta memperluas manfaatnya agar Gorontalo bebas stunting,” tutup Rudy dengan optimisme.
Dengan kolaborasi dan kerja sama yang erat, program Bele Mo’osehati diharapkan menjadi model sukses dalam upaya penanggulangan stunting, sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Gorontalo.