
TATIYE.ID (GORONTALO) – Politeknik Gorontalo (POLIGON) dibawah naungan Yayasan Pengembangan Sumberdaya Manusia (YPSDM) Gorontalo, saat ini tengah hangat diperbincangkan dikalangan Masyarakat dan akademisi di seluruh wilayah Gorontalo.
Kondisi Politeknik Gorontalo saat ini bak diujung tanduk, semakin banyak tenaga dosen dan pendidik keluar dari Politeknik Gorontalo sehingga berdampak pada proses kegiatan belajar mengajar dikampus tersebut.
Kondisi ini membuat masa depan para mahasiswa Politeknik Gorontalo sangat dipertanyakan. Rasio dosen dan mahasiswa sudah tidak memenuhi persyaratan suatu lembaga.
Atas isu ini, Aliansi mahasiswa dan alumni Poligon Meminta pertanggungjawaban yayasan (YPSDM-G) untuk beberapa kondisi yang terjadi di lembaga pendidikan Politeknik Gorontalo.
Aliansi mahasiswa dan alumni Poligon merasa yayasan YPSDM-G tidak bertanggungjawab atas semua permasalahan yang terjadi tegas Ketua IKA POLIGON Zulkifli Ibrahim.
“jangan sampai yayasan gagap dalam memahami TUPOKSI dari yayasan, karena kami atas nama aliansi akan menuntut yayasan didunia dan akhirat atas permasalahan ini, jangan hanya menggunakan nama yayasan pengembangan sumberdaya manusia tapi pada prakteknya yayasan tidak mengerti tentang hak dan kewajiban kita sebagai manusia” pungkas ketua IKA POLIGON yang akrab disapa Kifli.
Menurutnya, yayasan harus turun tangan mencari solusi atas permasalahan di atas, karena ini akan sangat berdampak pada proses KBM dan seluruh tanggung jawab CIVITAS lembaga pendidikan tinggi yang menjunjung tinggi tri dharma perguruan tinggi yaitu penelitian, pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat.