TATIYE.ID (PEMPROV GORONTALO) – Penjabat Gubernur Gorontalo membuka kegiatan pelatihan pelayanan dalam menyeriusi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan anak di Provinsi Gorontalo, Rabu (6/11/2024).
Kegiatan yang digagas oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) itu berlangsung di aula rumah jabatan Gubernur.
Dalam arahannya, Rudy Sallahudin menyebut, bahwa permasalahan ini harus ada pendekatan yang komprehensif dari seluruh pihak. Sebagai daerah dengan julukan ‘Serambi Madinah’ hal ini semakin jauh dari kenyataan sehari-hari.
Oleh karena itu, melalui pelatihan ini dengan menghadirkan pelatih nasional ia berharap dapat menjadi pijakan untuk dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam membangun daerah yang aman dan oklusif bagi semua kelompok termasuk perempuan dan anak.
“Ini harus kita benahi bersama-sama, perlindungan perempuan dan anak bukan hanya tanggungjawab moral tetapi juga merupakan amanah konstitusi sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 pasal 28 B,” ujar Rudy.
“Saya rasa ini merupakan langkah awal strategis dan memberikan dasar yang kuat bagi kita, untuk memperkuat tata kelola dan pelayanan untuk memberikan perlindungan bagi korban, serta memastikan bahwa tidak ada lagi perempuan dan anak yang tertinggal dari jangkauan perlindungan pemerintah,” jelasnya.
Kegiatan yang berlangsung tiga hari ini menghadirkan Fasilitator Nasional dari Kementerian PPPA RI Winny Isnaini, Co-founder Yayasan Pulih Livia Iskandar, Narasumber dari Bappenas, dan Yayasan Bakti/LPSK.
Hadir pula Kepala Dinas PPPA Provinsi Gorontalo dr. Yana Yanti Suleman serta perwakilan SKALA, Ahmad Djalil dan Lisa Noor Humaida.