Penetapan Tersangka Kasus GORR Dinilai Janggal dan Prematur

TATIYE CHANNEL (GORONTALO) – Penanganan dugaan korupsi di proyek jalan Gorontalo Outter Ring Road atau GORR oleh kejaksaan Tinggi Gorontalo, sudah memasuki babak baru. Dimana Kejati Gorontalo, telah menetapkan empat tersangka di kasus tersebut. 

Namun, penetapan tersangka pembangunan Gorontalo Outer Ring Road (GORR), salah satu pengacara Gorontalo, Salahudin Pakaya menilai penetapan tersebut terlalu prematur, karena berdasarkan Press Release disitu tertulis perhitungan kerugian negara “Sementara”.

Jika penetapan tersangka kasus korupsi berdasarkan ada kerugian negara “Sementara” yang kemudian menetapkan seseorang menjadi tersangka dalam tindak pidana korupsi, harus jelas dan nyata kerugian negara yang ditimbulkan.

“Dalam hukum itu, “Sementara” tidak dikenal tapi nyata ada kerugian negara,” kata Salahudin Pakaya.

Menurutnya bahwa, dalam perkara korupsi  kalau dulunya jaksa berhak menguji ada kerugian negara tanpa ada audit BPK atau BPKP.

Ia menambahkan sesuai undang-undang lembaga resmi yang melakukan audin kerugian negara adalah BPK atau BPKP, dan juga dijelaskan sesuai undang-undang BPK kemudian akan mengumumkan berapa kerugian negara.

“Tertulis di Release itu sementara, itu artinya belum pasti sementara perbuatan korupsi adalah perbuatan materil yang nyata ada kerugian negara,” urainya. 

Dijelaskannya, untuk tidak melanggar undang-undang penyidik juga harus patuhi undang-undang, harus nyata dulu berapa kerugian negara. 

“Kalau masih kerugian sementara artinya belum ada yang nyata ini pandangan hukum saya,” ungkapnya. (*)

Exit mobile version