Pemprov Jalin Kerja Sama Dengan Balit Palma Untuk Pengembangan Kelapa di Gorontalo

Wagub Gorontalo H. Idris Rahim (kiri) melihat jenis kelapa Genjah Pandan Wangi yang dikembangkan di Balit Palma Sulawesi Utara, Sabtu (13/2/2021). (Foto : Gusti).

TATIYE.ID (GORONTALO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menjalin kerja sama dengan Balit Palma Manado untuk pengembangan tanaman kelapa yang menjadi salah satu prioritas daerah dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

“Kita akan mengembangkan tanaman kelapa melalui kerja sama antara Balai Penelitian Tanaman Palma dengan Dinas Pertanian,” ucap Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Penelitian Tanaman (Balit) Palma Kementerian Pertanian di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (13/2/2021).

Idris mengatakan, kerja sama tersebut sangat dibutuhkan, karena Balit Palma dinilai memiliki inovasi dan teknologi pendukung lainnya dalam pengembangan berbagai varietas kelapa.

Menurutnya, inovasi dan teknologi itu akan mendukung upaya Pemprov Gorontalo dalam melakukan program peremajaan kelapa, perluasan tanam, hingga pengembangan varietas kelapa baru.

“Banyak inovasi yang dibuat oleh balai ini, tidak hanya pengembangan kelapa tetapi juga tanaman palma lainnya. Tentunya melalui kerja sama dengan Balit Palma kita harapkan produksi dan produktivitas tanaman kelapa di Gorontalo akan terus meningkat,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Balit Palma Kementan Manado, Ismail Maskromo menyatakan siap untuk mendukung program peremajaan dan pengembangan varietas kelapa baru di Gorontalo. Ismail menilai, Gorontalo memiliki potensi yang besar untuk pengembangan tanaman kelapa.

“Kami siap bekerja sama dengan Pemprov Gorontalo untuk meremajakan kelapa yang sudah tua, termasuk mengembangkan varietas kelapa yang cepat berbuah namun lambat bertambah tinggi,” ujar Ismail.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady Mario mengatakan varietas kelapa yang akan dikembangkan di Gorontalo adalah kelapa Genjah Pandan Wangi. Kelapa pandan merupakan jenis kelapa eksotik yang dikonsumsi dalam bentuk kelapa segar.

Menurutnya, jenis kelapa yang sudah bisa dipanen dalam waktu dua hingga tiga tahun sejak ditanam ini sangat mendukung sektor pariwisata melalui penyediaan kelapa segar untuk memenuhi kebutuhan restoran dan destinasi wisata.

“Tahun ini kita menyiapkan 1.000 bibit pohon kelapa pandan yang akan disebar ke kabupaten/kota. Kita juga akan melakukan peremajaan kelapa dan perluasan tanam kelapa seluas 1.500 hektar,” pungkas Muljady. (Adv)

Exit mobile version