TATIYE.ID (GORONTALO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo akan segera mengusulkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada Menteri Kesehatan RI. Hal itu dihasilkan dalam rapat virtual yang disepakati oleh Bupati/Walikota dan unsur Forkopimda.
“Semua kabupaten/kota, forkopimda, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat mengusulkan Gorontalo segera PSBB. Saya ulangi, semua menginginkan, mengajukan dan membuat argumentasi kondisi daerah dan mengusulkan PSBB,†ujar Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat konferensi pers, Selasa (14/4/2020).
Pemda dan Pemprov Gorontalo sudah menyiapkan Jaring Pengaman Sosial (JPS) jika PSBB disetujui. Dimana data yang dihimpun dari Kabupaten/Kota akan menyasar pada 84.181 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama tiga bulan ke depan.
Pemprov juga optimis jika stok pangan daerah aman. Sebagai contoh untuk ketersediaan beras, ditaksir cukup untuk kebutuhan 120 hari ke depan. Taksiran itu belum termasuk panen padi periode Mei-Juni.
Sementara itu, Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki menjelaskan, usulan PSBB di Gorontalo tidak merujuk pada jumlah kasus positif corona. Ia menjelaskan, meski hingga saat ini Gorontalo baru satu kasus, namun kajian epidemologi memperkirakan kasus corona akan lebih besar jika tidak segera diterapkan PSBB.
“Potensi penyebarannya bisa tinggi, di sisi lain fasilitas kesehatan kita sangat terbatas. Baik sarana dan tenaga medis maupun perlengkapan. Sehingga kita sangat khawatir dan jika itu terjadi maka kita tidak bisa menangani peningkatan pasien. Jadi tidak berangkat dari kasus seperti daerah lain, tapi proyeksi peningkatan kasus,†tandas Budi. (*)


















