TATIYE.ID (KABGOR) – Sebagai upaya memutuskan rantai penyebaran virus corona atau covid-19, Pemerintah Kabupaten Gorontalo melalui gugus tugas percepatan penanganan covid-19 melakukan pemeriksaan rapid test kepada puluhan jamaah tabligh Gorontalo dari alumni ijtima di Kabupaten Gowa, Jumat (10/04/2020/).
Pemeriksaaan rapId test kepada jamaah tablig Gorontalo itu berlangsung pagi tadi di Sport Center Limboto. Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo sebagai ketua gugus percepatan penanganan covid -19 turun langsung didampingi Kajari Limboto Dr. Supriyanto dan wakapolres Gorontalo saat pemeriksaan.
Bupati Gorontalo Neslon Pomalingo disela-sela kegiatan itu menyampaikan, Sesuai hasil rapat tadi malam bersama seluruh kepala daerah, ada salah satu warga Gorontalo dinyatakan positif. Pasien itu, dilihat dari riwayat perjalanannya sebagai salah satu rombongan tabligh alumni ijtima di Kabupaten Gowa, sulawesi selatan.
“Maka, atas nama ketua gugus tugas percepatan penanganan covid-19, saya langsung memerintahkan kepada gugus tugas disetiap kecamatan dan desa untuk mendeteksi nama –nama jamaah yang ikut dalam rombongan tersebut agar kiranya dikumpulkan untuk diperiksa melalui rapid test,†Ungkap Nelson.
Ia menambahkan, pemeriksaan rapid test ini sebagai bentuk kepeduliaan kemanusian dan demi keselamatan bersama. “Rapid test gunanya untuk mendeteksi apakah ada anggota jamaah ini terpapar virus corona,“ sambung Nelson.
Nelson menegaskan, apa yang dilakukan ini bukan untuk mendiskreditkan akan tetapi ini langkah tepat mencegah penyebaran virus mematikan itu, ini demi keselamatan kita semua.
“Sekali lagi saya minta maaf kepada seluruh jamaah, bahwa rapid test dilakukan bukan untuk mendiskreditkan, akan tetapi demi keselamatan kita bersama,†Ucap Nelson.
Orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo itu meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak menjustivikasi jamaah tabligh Gorontalo yang pulang dari Kabupaten Gowa. Ia pun meminta kepada seluruh masyarakat dan yang ikut dalam rombongan jamaah tabligh benar-benar jujur melaporkan diri kepada para medis, puskesmas dan kepala-kepala desa setempat.
“melaporkan diri dan tidak usah malu atau sembunyi-sembunyi untuk segera melapokan bila ada gejala-gejala yang masuk gejala virus corona. Sehingga kita bisa langsung menangani dan mengantisifasi untuk pencegahan dari pendemi virus mematikan itu,†Pinta Nelson. (*)

















