
Pemilihan tandem terbaik dalam momen perhelatan Pemilu sangat menentukan perolehan suara dalam menghadapi Pemilihan Umum Tahun 2024 mendatang.
Dalam satu Daerah Pemilihan (Dapil) figur yang dipilih untuk dicalonkan dalam perhelatan Pemilu harus benar-benar mempunyai elektabilitas yang mumpuni baik memenangkan atau menambah perolehan suara partai politik.
Di Dapil II yang meliputi Kecamatan Paguat-Dengilo, Partai Golkar di Pemilu 2014 yang pernah mempersembahkan dua kursi di DPRD Kabupaten pohuwato kini hanya menyisakan satu kursi berdasarkan hasil perolehan suara di Pemilu 2019.
Tentu ini adalah sebuah pertanda buruk bagi Partai yang berlambangkan pohon beringin tersebut. Entah karena kesalahan dalam memilih kader yang dicalonkan atau karena kurangnya pemahaman strategi politik kader.
Belum lagi, Kader yang mendongkrak ribuan suara Partai Golkar pada Pemilu 2019 tidak lagi terakomodir sebagai Caleg untuk Pemilu 2024.
Berdasarkan data perolehan suara Caleg Golkar Pemilu 2019, Masrin Kone dengan Perolehan 1.082 suara, Ismail Samarang 1.742 suara, Lilis Darise 305 suara dan yang terakhir Alm. Fenti Mohamad 1.479 suara.
Selain Ismail Samarang, para pendulang suara Partai Golkar dari Dapil II di Tahun 2019 kini tak lagi mencalonkan diri di Pemilu 2024 dari Partai Golkar. Tentu ini adalah peluang besar bagi Caleg Parpol lain untuk memperebutkan satu diantara empat jatah kursi di Dapil II.