TATIYE.ID (GORONTALO) – Peta politik di Kota Gorontalo jelang pemilihan walikota dan wakil walikota atau Pilwako, perlahan mulai terlihat dengan jelas.
Pemilih muda yang terdiri dari pemilih generasi milenial dan generasi Z, menjadi sasaran empuk para calon untuk meraih simpati. Pasalnya, jumlah pemilih muda ditengarai melebihi setengah dari jumlah penduduk Kota Gorontalo.
Hanya saja, informasi yang dihimpun tatuye.id, menyebutkan bahwa pemilih muda tampaknya lebih tertarik kepada calon dari kalangan muda juga, lebih khusus calon yang baru muncul.
“Pemilih muda di Kota Gorontalo kalau saya lihat dari tangkapan percakapan di media sosial, tampaknya lebih suka wajah baru. Salah satu penyebabnya adalah calon yang berusia tua, cenderung kurang bersosialisasi dengan kalangan muda, lebih khusus di sosial media,” ujar salah satu pegiat sosial media Gorontalo, Iswan Febriyanto.
Kondisi ini kata Iswan, menguntungkan calon yang baru muncul seperti Haji Ramli Anwar. Haji Ramli yang sangat aktif di media sosial kata Iswan, lebih mudah masuk dalam percakapan media sosial dibanding kandidat yang tidak aktif di media sosial.
“Selain karena calon wajah baru yang aktif di medsos, keuntungan wajah baru seperti Haji Ramli, karena beliau belum banyak catatan buruk di masyarakat. Sepertinya, pemilih muda ingin memberi kesempatan kepada calon baru untuk berkontribusi dalam pemerintahan,” sambung Iswan.
Iswan memastikan, calon baru seperti Haji Ramli akan menuai dukungan kalangan muda, jika terus mempertahankan ritme seperti yang ada selama ini.
“Mungkin akan lebih powerfull jika Haji Ramli dan tim relawannya, mulai lebih gencar sosialisasi langsung dengan masyarakat. Dengan demikian, pemilih yang kurang aktif di sosmed akan lebih mengenal beliau juga,” pungkasnya. (***)