Pembelajaran Tatap Muka di Kota Gorontalo Mulai Diuji Coba Bulan Depan

TATIYE.ID (PEMKOT) – Pelaksanaan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di satuan pendidikan Kota Gorontalo akan segera dibuka. PTM ini dipastikan akan dimulai bulan depan dan akan dilakukan secara bertahap, diawali dengan masa uji coba.

Uji coba yang dimaksud ini kata Wali Kota Gorontalo, Marten Taha yakni memprioritaskan sekolah-sekolah yang telah memenuhi syarat dibukanya PTM terbatas dimasa pandemi Covid-19.

“Persyaratan yang diberikan salah satunya adalah tenaga pengajarnya harus sudah tervaksin,” ujar Marten Taha, Sabtu, (28/08/2021)

Untuk memenuhi persyaratan PTM, Marten telah memerintahkan Dinas Pendidikan untuk melakukan sejumlah persiapan sebelum memulainya.

“PTM dimasa pandemi Covid -19, tentu tidak akan sama dengan waktu normal sebelumnya. Satuan pendidikan wajib menjalani ketentuan yang dipersyaratkan, seperti Protkes, sarana parasarana penunjang, tenaga pengajar yang tervaksinasi, serta pengaturan sift jam masuk siswa,” jelasnya.

Lebih lanjut Marten mengungkapkan, bahwa pemerintah Kota Gorontalo juga sudah membuat Perwako sebagai pijakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka nanti.

“Dari segi regulasi kami telah membuat perwako, terkait dengan SOP mekanisme pelaksaannya. Sampai saat ini kami masih menunggu evaluasi dari Pemerintah Provinsi Gorontalo,” ucapnya.

Rencana pemerintah itu mendapat respon positif dari Masyarakat Kota Gorontalo terkait pembukaan PTM disatuan Pendidikan SD dan SMP. Pernyataan dukungan itu berdasarkan realase data dari Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, menyebut persetujuan orang tua siswa SD dan SMP telah mencapai 91%.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Lukman Kasim menyampaikan dukungan untuk pembukaan PTM. Bahkan, komite sekolah pada tingkat SD ada 93% yang memberikan persetujuan, sementara 90% untuk SMP.

“Sejumlah instrumen ini yang harus dipersiapkan sekolah sebelum memulai PTM, sebagimana diatur dalam Keputusan Bersama 4 Menteri tertanggal 30 Maret 2021 selain kesiapan sarana prasarana,” ujarnya.

Adapun skenario PTM lanjut Lukman, bahwa pihaknya akan menerapkan sistem pemberlakuan 50% atau pengaturan shift. (**)

Exit mobile version