Keputusan Syarif Mbuinga memilih bertarung memperebutkan kursi di DPD RI adalah keputusan yang berat untuk diterima oleh masyarakat Kabupaten Pohuwato, hal itu dibuktikan dengan beberapa pernyataan dari tokoh masyarakat yang masih berharap dirinya ikut dalam kontestasi Pilgub.
Meskipun demikian, masuknya nama Syarif Mbuinga diantara nama-nama yang akan bertarung memperebutkan kursi di senayan tersebut bukan sebuah jaminan bahwa dirinya tidak akan ikut dalam kontestasi Pilgub di Tahun 2024 mendatang.
Bicara soal peluang Syarif dalam memperoleh kursi di DPD RI, tentu sangatlah mudah. Jika dilihat dari kesuksesan Syarif yang berhasil memimpin daerah Kabupaten Pohuwato selama 10 tahun dengan jumlah pemilih sekitar 104.071 jiwa.
Tentu itu adalah salah satu modal besar untuk pria yang akrab disapa Pasisa. Ditambah lagi dengan pernyataan dukungan beberapa tokoh politik dari berbagai macam partai politik termasuk Racmat Gobel dan Adhan Dambea.
Bahkan terinformasi, kader Partai Golkar di Provinsi Gorontalo akan maksimal untuk memenangkan Syarif Mbuinga dalam kontestasi Pileg DPD RI mengingat jasa besar Syarif yang membuat Golkar mendominasi kursi parlemen di pohuwato.
Dengan jumlah DPT yang ada di Kabupaten Pohuwato saja, Syarif hampir bisa dipastikan untuk merebut kursi yang hari ini diperoleh Dewi Sartika Hemeto, S.E,. dengan perolehan suara sebanyak 70.248 suara di Tahun 2019.
Berdasarkan data perolehan suara Anggota DPD RI pada Pemilu Tahun 2019, Fadel Muhammad Al-Haddar suara sebesar 166.043 suara, H. Abdurahman Abubakar Bahmid, Lc. memperoleh suara sebesar 103.916 suara, Hj. Rahmijati Jahja perolehan suara sebanyak 75.446 suara dan Dewi Sartika Hemeto, S.E,. dengan perolehan suara sebanyak 70.248 suara.
Harusnya bisa, sangat realistis jika Syarif Mbuinga mampu melampaui perolehan suara terbanyak yang diraih oleh pria kelahiran Ternate tersebut yaitu Fadel Muhammad. Karena, selain Partai Golkar, Syarif juga mendapatkan dukungan tokoh-tokoh hebat dari parpol lain yang ada di Provinsi Gorontalo.