TATIYE.ID (KABGOR) – Kerjasama dan koordinasi antar lintas sektoral maupun lintas program untuk menekan angka kematian bayi ( AKB) dan angka kematian Ibu ( AKI) di Kabupaten Gorontalo sangatlah diperlukan.
Permasalahan mengenai AKI dan AKB di Kabupaten Gorontalo disebabkan karena berbagai faktor, diantaranya stunting, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan bayi kurang gizi (gizi buruk).
Menyikapi hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo melaksanakan pertemuan pertemuan konvergensi lintas sektor dan lintas program dalam rangka percepatan penurunan AKI dan AKB serta stunting.
Pertemuan itu dibuka langsung Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo. Tampak hadir Wakil Bupati Hendra Hemeto, sejumlah OPD terkait serta para kepala Puskes Se Kabupaten Gorontalo. Kegiatan itu berlangsung di Hotel Ibis Manado, Rabu (14/06/2021).
Bupati Nelson mengatakan, pertemuan ini sangat strategis dalam rangka melahirkan program-program terobosan untuk menekan percepatan penurunan AKI dan AKB serta stunting.
“Ini sangat penting karena kita punya target, apalagi di era pandemi Covid-19,” kata Nelson.
Selain OPD dan camat, kepala desa dan tenaga kesehatan di tingkat puskesmas juga harus turut terlibat.
Ia pun mengatakan, program percepatan penurunan AKI dan AKB dan stunting sudah dimasukan pada RPJMD Kabupaten Gorontalo.
“Kolaborasi camat dan kades diharapkan sehingga ini menjadi indikator penilaian kinerja bagi mereka,” ungkap Nelson.
Terkait stunting, Nelson pun sangat berbangga. Karena hingga saat ini terus mengalami penurunan.
“Kita menjadi contoh, pilot project Nasional hal penurunan stunting. Saya pun sudah keseringan di undang sebagai pemateri dalam rangka paparkan program strategis penurunan stunting di Kabupaten Gorontalo,” jelasnya.
Sementaran itu, Wakil Bupati Hendra Hemeyo menambahkan, seperti apa yang menjadi harapan Pak Bupati bahwa semua OPD dan camat diharapkan terlibat secara serius.
“Saya selalu dan bertugas mengawal dan mengawasi ini program ini akan kami evaluasi yakni percepatan agar target itu terwujud,” ucap Wabup.