
Pemerintah Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia rupanya tidak menerima pemberitahuan terkait adanya pembongkaran lokasi tambang warga yang menolak untuk keluar dari lokasi perusahaan. Hal itu diungkapkan langsung oleh kepala desa, Erna Giasi. Senin (13/10/2025).
Aksi blokade jalan yang berlangsung sejak pagi tadi rupanya membuat pemerintah desa turun langsung bersama penambang. Saat masa aksi berkumpul, rombongan pemerintah desa yang dipimpin langsung oleh Kades menyesalkan perbuatan perusahaan.
Erna Giasi mengatakan, belum lama ini memang dari perusahaan menggelar pertemuan, namun dari pertemuan itu tidak pernah disampaikan bahwa akan ada pengusiran secara paksa dengan merusak kamp milik penambang lokal.
“Memang kemarin ada, tapi tidak ada penyampaian pengrusakan lokasi tambang milik warga, ” kata Kades
Dihadapan para penambang, Erna menegaskan bahwa kehadiran dirinya hari ini ingin memastikan solusi apa yang bisa diberikan oleh perusahaan menyikapi aksi blokade jalan yang dilakukan oleh perusahaan.
“Maka dari itu saya datang disini, saya ingin mencarikan solusi untuk warga penambang, ” tegas Kades
Tak selang berapa lama, Erna Giasi mewakili pemerintah desa, toko masyarakat Hasan Lasiki dan beberapa APH diundang oleh pihak perusahaan untuk melakukan negosiasi. Namun dari hasil negosiasi, masyarakat merasa tidak puas.
Sebab, perusahaan hanya berjanji untuk segera menyelesaikan poin tuntutan warga, dan belum bisa memastikan kapan realisasi tersebut.
Dari Kades Hulawa, Erna Giasi menyampaikan, saat dihubungi pihak perusahaan yang punya kebijakan terkait pembayaran ganti rugi, nomor handphone yang bersangkutan belum aktif.
“Tadi nomornya pak Sofyan tidak aktif, ” pungkas Erna dihadapan penambang.
Merasa tidak jelas kapan akan diselesaikan pembayaran ganti rugi yang telah merugikan warga penambang lokal, mereka mendirikan tenda tepat di pintu masuk perusahaan sebagai bentuk protes atas sikap perusahaan yang terkesan arogan tanpa memikirkan nasib penambang lokal.


















