Tatiye.id (Gorontalo) – Letkol Pnb (Anumerta) Djalaludin Tantu, adalah putra asli Gorontalo yang juga merupakan seorang perwira militer AURI yang gugur pada masa Dwikora di Tahun 1964
Di tatanan Nasional namanya mungkin tak sepopuler para tokoh bangsa ataupun para perwira tinggi militer dan pejuang yang punya kisah heroik di zaman perjuangan kala itu
Sedangkan di tatanan lokal Gorontalo, namanya mungkin tak setenar Nani Wartabone yang dikenal sebagai penggagas dan pemimpin dalam peristiwa Heroik pada 23 Januari Tahun 1942 di Gorontalo silam
Namun, perlu di ingat bahwa Letkol Pnb. (Anumerta) Djalaludin Tantu adalah seorang pejuang yang rela berkorban nyawa demi menjaga keutuhan NKRI di masa-masa mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia
Sejarah mencatat pada masa kampanye Trikora, Djalaludin pernah bertugas sebagai pilot pesawat Dakota T-440 dari Skadron Udara 2/Angkut di dampingi copilot Letnan Udara (Pnb) Sukandar dalam operasi pembebasan Irian Barat atau yang lebih di kenal sebagai operasi Gajah putih
Selepas Trikora, Djalaludin yang kala itu telah berpangkat Mayor Udara kembali mengemban tugas dalam operasi Dwikora pada September Tahun 1964 untuk mendukung Operasi Antasari menerbangkan pesawat Hercules C-130B berkode ekor T-1307 untuk menerjunkan Pasukan Gerak Tjepat (PGT) saat ini Kopaskhas
Naas, pesawat Hercules C-130 B dengan kode T-1307 dinyatakan hilang kontak dengan Lanud Halim Perdanakusuma dalam menjalankan operasi tersebut dan diperkirakan tercebur ke laut di sekitar perairan Selat Karimata
Peristiwa itu mengakibatkan semua penumpang diantaranya Kapten Pnb Alboin Hutabarat dan Letkol Udara Sugiri Sukani gugur termasuk Mayor Udara Djalaludin Tantu
Meski saat ini banyak yang hanya mengenal nama beliau sebagai nama Bandara Udara yang ada di Provinsi Gorontalo, namun dalam catatan sejarah bangsa Indonesia dan Angkatan Udara Republik Indonesia namanya terpatri sebagai kusuma bangsa yang jasanya patut untuk di kenang