Mendagri Lantik Hamka Hendra Noer jadi Pj Gubernur Gorontalo

TATIYE.ID (GORONTALO) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian akhirnya melantik Hamka Hendra Noer sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo, Kamis (12/5/2022). Pelantikan berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja, Gedung C, Lantai 3, Kemendagri, Jakarta ini turut dihadiri mantan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan mantan Wakil Gubernur Idris Rahim. Kehadiran Rusli didampingi istri Idah Syahidah.

Pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Presiden Nomor 49/P/2022 tentang Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur. Selanjutnya pembacaan Keputusan Presiden Nomor 50/P/2022 tentang Pengangkatan Penjabat Gubernur.

“Kedua, Penjabat Gubernur sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu Keputusan Presiden ini diangkat untuk masa jabatan paling lama satu tahun. Ketiga, pelaksanaan lebih lanjut keputusan ini dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri. Empat, Keputusan Presiden ini berlaku sejak saat pelantikan penjabat sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu Keputusan Presiden ini,” bunyi Keputusan Presiden yang dibacakan saat pelantikan.\

Selain Pj Gubernur Gorontalo, Mendagri juga melantik Al Muktabar Penjabat Gubernur Banten, Ridwan Djamaluddin Penjabat Gubernur Kepula jujuruan Bangka Belitung. Ada juga nama Akmal Malik sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Barat dan Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw Penjabat Gubernur Papua Barat.

Tito menekankan agar Pj Gubernur untuk membangun komunikasi ke atas dengan pemerintah pusat, ke samping dengan Forkopimda serta ke bawah dengan bawahan.

“Jaga stabilitas politik pemerintahan dan keamanan karena tanpa itu semua program akan sangat sulit direalisasikan. Ketika politik stabil, keamanan terjaga maka bisa mengeksekusi program program,” ucap mantan Kapolri itu.

Sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, Tito meminta Penjabat Gubernur untuk mengkoordinasi pembangunan di tingkat kabupaten/kota.

“Kemudian yang perlu juga menjadi atensi yakni program program khusus yang menjadi atensi pemerintah pusat. Pendidikan, kesehatan, infrastruktur. Itu membutuhkan kerja tidak di belakang meja, tapi turun blusukan mendengarkan persoalan masyarakat,” tandasnya.

Exit mobile version