Menanti Super Big Match Gerindra Vs Golkar Pada Pileg 2024 di Pohuwato

TATIYE.ID (POHUWATO) – Di dunia sepakbola, pertandingan antara dua tim raksasa apalagi jika pertandingan tersebut menjadi laga penentu siapa penyandang gelar juara, biasanya laga seperti itu dilabel laga Super Big Match atau pertandingan penting yang paling ditunggu.

Mungkin frasa super big match paling pas untuk menjuluki rivalitas antara dua Partai besar di Pohuwato saat ini yakni Partai Golkar dan Partai Gerindra, khususnya jelang pelaksanaan Pileg awal tahun 2024.

Partai Golkar besar karena saat ini menjadi penguasa di DPRD Pohuwato sebagai pengumpul kursi terbanyak. Sementara Gerindra, saat ini menjadi penguasa di wilayah eksekutif dimana Bupati Pohuwato saat ini adalah Ketua Gerindra Pohuwato.

Sebelumnya, hegemoni Golkar terlalu kuat di Pohuwato, karena dalam satu dekade terakhir, Golkar menggenggam wilayah eksekutif dan legislatif sekaligus. Boleh dikata, era kepemimpinan Syarif Mbuinga sebagai Bupati Pohuwato dan Ketua Golkat Pohuwato, merupakan era keemasan Partai berlambang Pohon Beringin ini di Bumi Panua.

Nah, saat suksesi kepemimpinan pasca Syarif Mbuinga, hegemoni Golkar mulai terusik oleh Gerindra. Meski Golkar dan Gerindra bersepakat dalam koalisi pengusung pasangan Saipul Mbuinga dan Suharsi Igirisa, namun Gerindra berhasil mengunci tiket papan satu, sementara Golkar hanya kebagian kursi wakil bupati.

Sayangnya, kemesraan antara Golkar dan Gerindra di Pilkada 2020, tampaknya hanya bakal berlangsung singkat. Pasalnya, durasi kepemimpinan Saipun – Suharsi yang lazimnya satu periode berlangsung selama 5 tahun, kali ini tak genap 4 tahun. Itu artinya, antara Golkar dan Gerindra bakal berhadap-hadapan di arena pertarungan Pileg yang tinggal tersisa 2 tahun lagi.

Waktu 2 tahun tentu tak lama lagi. Bahkan aroma rivalitas antara Golkar dan Gerindra dipastikan mulai memanas mulai tahun 2022. Tentu puncaknya akan terjadi tahun 2023 karena sudah memasuki tahapan penyelenggaraan Pileg.

Panasnya rivalitas Golkar dan Gerindra di Pohuwato, diprediksi bakal makin membara, jika kedua Partai akan berseberangan pada Pilpres 2024 yang akan dihelat bersamaan dengan Pileg.

Lalu pertanyaannya, siapa yang bakal memenangi laga super big match ini? Layaknya memprediksi pertandingan sepakbola, maka analisis preview faktor teknis dan non tekni akan menjadi bahan kajian yang menarik.

Satu hal yang biasanya akan banyak disorot oleh setiap analis adalah racikan taktik dan strategi yang akan dijalankan oleh masing-masing tactician atau sederhananya rivalitas ini adalah ujian kepemimpinan bagi kedua Partai. Saipul Mbuinga dan Nasir Giasi sebagai leader tertinggi di Partai, akan diuji kepiawaiannya dalam memimpin pasukan di medan laga.

Faktor leadership diyakini akan menjadi kunci penentu kemenangan. Bagaimanapun tangguhnya pasukan yang diturunkan, jika sang leader salah menyusun strategi, tentu bisa fatal akibatnya. Menariknya, baik Nasir Giasi maupun Saipul Mbuinga keduanya pernah berada di empat yang sama, saat keduanya masih di DPRD. Pendek kata, bisa saja keduanya sudah sangat hafal gaya dan strategi masing-masing.

Alhasil, publik akan sangat penasaran dengan strategi yang bakal dijalankan oleh masing-masing partai. Namun yang pasti, Gerindra saat ini sedang pede-pedenya setelah sukses merebut kursi eksekutif tertinggi. Sementara Golkar tentu memiliki hasrat kuat untuk mempertahankan hegemoni di legislatif.

Satu hal yang pasti di setiap laga super big match adalah jangan pernah lengah, pandang enteng apalagi merasa menang sebelum pertandingan.

Kata teman saya, Golkar Pohuwato jangan ikuti jejak tim Malaysia (kebetulan kostum kuning) kala menghadapi Timnas Indonesia (kebetulan kostum merah putih) di Piala AFF yang baru berlalu. Karena pandang enteng, pasukan kuning Malaysia dipermalukan oleh tim yang dihuni mayoritas pemain pendatang baru. 😁

Wallahu A’lamu Bishowaab.

Penulis : Irfan Mahmud. (Mantan wartawan liputan Pohuwato)

Exit mobile version