
TATIYE.ID – Seratus hari pertama adalah cermin awal dari sebuah pemerintahan. Di situlah masyarakat dapat melihat arah, pola, ritme, dan komitmen para pemimpin yang telah mereka percayakan mandat. Dalam konteks Kabupaten Boalemo, tonggak 100 hari ini menjadi momen penting untuk menilai sejauh mana pemerintahan PAHAM, yang dinakhodai oleh Rum Pagau dan Lahmuddin Hambali, menjalankan janji dan visi besarnya on the track.
Sejak awal, pasangan PAHAM tidak hanya menargetkan pembangunan dalam arti sempit, tetapi menghadirkan pendekatan transformatif melalui visi delapan transformasi, yakni: transformasi sosial, ekonomi, tata kelola pemerintahan, keamanan, ketahanan sosial budaya dan ekologi, pembangunan kewilayahan yang merata dan berkeadilan, serta dua misi tambahan yang menyentuh aspek strategis, yakni lingkungan hidup dan penguatan sumber daya manusia.
Sudah beberapa realisasi konkret dalam 100 hari kerja ini terlihat dalam berbagai sektor. Pada sektor infrastruktur, khususnya peningkatan dan pembangunan jalan di beberapa wilayah strategis diantaranya berhasil meyakinkan pemerintah pusat melalui BPJN dengan mulai dibangunnya jalan trans sulawesi ruas paguyaman-tabulo dan saat sementara berlangsung. Selain itu, perbaikan jalan ruas Paguyaman-Paguyaman pantai juga berhasil dan mulai dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo sesuai kewenangannya. Pemerintah Kabupaten Boalemo menaruh perhatian besar pada aksesibilitas antar wilayah yang selama ini terhambat karena kondisi jalan yang rusak, berlumpur saat hujan, dan putusnya konektivitas antar desa maupun kecamatan karena longsor.
Peningkatan infrastruktur jalan dilakukan secara bertahap di wilayah yang paling membutuhkan, seperti akses penghubung wilayah pedalaman ke pusat ekonomi dan pelayanan publik. Ini bukan hanya soal aspal dan batu kerikil, tetapi membuka ruang gerak ekonomi warga, mempercepat distribusi hasil pertanian, dan memudahkan akses menuju sekolah serta fasilitas kesehatan. Pemerintah sadar bahwa jalan bukan hanya infrastruktur fisik, tapi jalan menuju kesejahteraan.
Pemerintahan PAHAM juga menyentuh jantung layanan publik, diantaranya pada sektor kesehatan. Rumah Sakit Umum Daerah Clara Gobel, yang selama ini menjadi tumpuan layanan kesehatan di Boalemo, mendapatkan perhatian khusus. Dalam 100 hari, dilakukan langkah pembenahan menyeluruh, mulai dari perbaikan fasilitas dasar, pengadaan alat kesehatan modern, peningkatan kualitas ruang rawat inap, hingga peningkatan kapasitas tenaga medis melalui pelatihan dan penambahan tenaga profesional. Selain itu, sudah tersedia rancangan (disain) gedung rawat inap yang akan dibangun di RS ini.
Lebih dari sekadar renovasi bangunan, pembenahan RS Clara Gobel adalah komitmen moral bahwa setiap warga Boalemo berhak atas layanan kesehatan yang layak, cepat, dan bermartabat. Rumah sakit ini akan dikembangkan tidak hanya sebagai pusat pelayanan, tetapi juga sebagai pusat rujukan medis di kawasan Teluk Tomini bagian barat.
Guna penyebarluasan informasi dan layanan publik di wilayah Kabupaten Boalemo, saat ini juga sementara dibangun VideoTron di pusat Kota Tilamuta yang nantinya menjadi media diseminasi ragam informasi dan pemenuhan layanan publik yang prima.
Masih dalam sektor infrastruktur strategis, pengembangan Pelabuhan Tilamuta menjadi salah satu fokus dan prioritas. Pemerintah daerah menyadari pentingnya pelabuhan sebagai simpul ekonomi dan gerbang konektivitas kawasan, khususnya dalam mendukung sektor perikanan, perdagangan komoditas antarpulau, dan logistik maritim. Bahkan pemerintah Kabupaten Boalemo telah melakukan kerja sama dengan PT. Pelabuhan Indonesia untuk peningkatan tersebut. Dalam 100 hari ini, telah dimulai proses revitalisasi awal yang mencakup peningkatan kapasitas dermaga, pembenahan sistem bongkar muat, serta penyusunan blueprint konektivitas perdagangan laut.
Pelabuhan Tilamuta dirancang untuk menjadi pusat distribusi regional, mendukung pertumbuhan sektor perikanan tangkap, serta mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) dalam menembus pasar luar daerah. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar pembangunan ekonomi berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan.
Pada sektor pertanian, telah mulai dilaksanakan program Inseminasi Buatan terhadap Sapi Induk yang berhasil bunting sebanyak 300 ekor selang 100 hari kerja ini. Selain itu, sudah mulai diberikan bantuan benih jagung dan pupuk secara gratis, serta bantuan alsintan berupa traktor roda empat yang mulai diberikan kepada petani dan kelompok tani pengelola alsintan se Kabupaten Boalemo. Khusus bibit perkebunan baik sawit, kakao dan pala saat sementara persiapan pembibitannya untuk ditargetkan dapat ditanam perdana pada tahun 2026 nanti.
Seminar ini tidak hanya menjadi ajang diskusi intelektual, tapi juga momentum strategis untuk memetakan arah pengembangan destinasi wisata Boalemo, salah satunya Pantai Bolihutuo, yang selama ini menjadi ikon pariwisata daerah namun belum tergarap secara maksimal. Lebih dari itu, seminar ini juga membahas konsep desain pembangunan berbasis kebudayaan, dengan pendekatan yang mengakar pada identitas lokal dan nilai-nilai kearifan masyarakat pesisir.
Diskusi ini menjadi landasan awal menuju visi besar menjadikan Boalemo sebagai pusat peradaban kawasan Teluk Tomini. Sebuah wilayah yang kaya akan sejarah, budaya bahari, dan potensi ekowisata yang menunggu untuk digali dan diberdayakan secara inklusif dan berkelanjutan.
Melalui kolaborasi antar stakeholder, seminar ini merumuskan konsep pengembangan wisata yang tidak sekadar mengejar angka kunjungan, tetapi menumbuhkan ekonomi kreatif berbasis komunitas lokal, pelestarian ekosistem pantai, dan penguatan identitas budaya Boalemo sebagai daya tarik utama.
Seratus hari bukanlah waktu yang panjang untuk mengubah segalanya. Namun, dalam rentang pendek ini, pemerintahan PAHAM telah membuktikan bahwa visi besar dapat dijalankan secara bertahap, konsisten, dan terukur. Mulai dari pembangunan jalan, revitalisasi fasilitas kesehatan, pembukaan gerbang ekonomi laut, hingga pembangkitan semangat kebudayaan, semuanya mengarah pada satu benang merah: mewujudkan transformasi Boalemo dari dalam.
Pencapaian yang juga telah dicapai dalam selang 100 hari kerja ini antara lain: perolehan Opini WTP yang ke-8 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo, yang sebelumnya didahului dengan prestasi Terbaik I Kabupaten/Kota dengan Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) dan Terbaik I Kabupaten/Kota dalam Kategori Terinovatif se Provinsi Gorontalo pada tahun 2025 ini. Selain itu, dalam pengelolaan birokrasi pemerintahan daerah telah dicapai nota kesepakatan Rancangan Awal RPJMD tahun 2025-2029 dan terlaksananya Job Fit bagi pimpinan SOPD Eselon II se Kabupaten Boalemo.
Satu hal yang membuat 100 hari pemerintahan PAHAM berbeda adalah perhatian besar terhadap nilai budaya dan potensi wisata lokal. Ini tercermin dalam pelaksanaan Seminar Nasional Kebudayaan dan Peradaban Boalemo, yang sukses digelar dengan menghadirkan tokoh-tokoh nasional seperti Yori Antar, arsitek pelestari budaya Nusantara, dan Danny Pomanto, mantan wali kota Makassar 2 periode yang dikenal dengan pendekatan urban berbasis budaya.
Seminar ini tidak hanya menjadi ajang diskusi intelektual, tapi juga momentum strategis untuk memetakan arah pengembangan destinasi wisata Boalemo, salah satunya Pantai Bolihutuo, yang selama ini menjadi ikon pariwisata daerah namun belum tergarap secara maksimal. Lebih dari itu, seminar ini juga membahas konsep desain pembangunan berbasis kebudayaan, dengan pendekatan yang mengakar pada identitas lokal dan nilai-nilai kearifan masyarakat pesisir.
Diskusi ini menjadi landasan awal menuju visi besar menjadikan Boalemo sebagai pusat peradaban kawasan Teluk Tomini. Sebuah wilayah yang kaya akan sejarah, budaya bahari, dan potensi ekowisata yang menunggu untuk digali dan diberdayakan secara inklusif dan berkelanjutan.
Melalui kolaborasi antar stakeholder, seminar ini merumuskan konsep pengembangan wisata yang tidak sekadar mengejar angka kunjungan, tetapi menumbuhkan ekonomi kreatif berbasis komunitas lokal, pelestarian ekosistem pantai, dan penguatan identitas budaya Boalemo sebagai daya tarik utama.
Seratus hari bukanlah waktu yang panjang untuk mengubah segalanya. Namun, dalam rentang pendek ini, pemerintahan PAHAM telah membuktikan bahwa visi besar dapat dijalankan secara bertahap, konsisten, dan terukur. Mulai dari pembangunan jalan, revitalisasi fasilitas kesehatan, pembukaan gerbang ekonomi laut, hingga pembangkitan semangat kebudayaan, semuanya mengarah pada satu benang merah: mewujudkan transformasi Boalemo dari dalam.
Pencapaian yang juga telah dicapai dalam selang 100 hari kerja ini antara lain: perolehan Opini WTP yang ke-8 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo, yang sebelumnya didahului dengan prestasi Terbaik I Kabupaten/Kota dengan Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) dan Terbaik I Kabupaten/Kota dalam Kategori Terinovatif se Provinsi Gorontalo pada tahun 2025 ini. Selain itu, dalam pengelolaan birokrasi pemerintahan daerah telah dicapai nota kesepakatan Rancangan Awal RPJMD tahun 2025-2029 dan terlaksananya Job Fit bagi pimpinan SOPD Eselon II se Kabupaten Boalemo.
Masih banyak pekerjaan rumah yang menanti. Namun, dengan fondasi yang sudah dibangun dalam 100 hari ini, kita optimistis bahwa Boalemo tidak sedang berputar di tempat. Kita sedang bergerak maju, membangun dari akar, dan menata ulang masa depan dengan langkah yang lebih berani.
Sebagai Juru Bicara Bupati Boalemo, saya menyampaikan bahwa pemerintahan PAHAM tidak hanya bekerja, tapi mendengarkan. Tidak hanya membangun, tapi merangkul. Dan dalam waktu yang akan datang, Boalemo akan menjadi kabupaten yang tidak hanya dikenal karena alamnya yang indah, tetapi juga karena sistem sosial, ekonomi, dan budayanya yang tumbuh seimbang dan bermartabat.
Penulis: Paris Djafar (Juru Bicara Bupati Boalemo)