
TATIYE.ID (KAMPUS) – Pekan Kreativitas Mahasiswa adalah ajang paling spektakuler bagi mahasiswa di seluruh Indonesia, kegiatan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi selalu dinantikan oleh Mahasiswa untuk menyalurkan kreativitas yang dimiliki.
Setelah melalui tahap selesi yang panjang Politeknik Gorontalo termasuk yang lolos dan pendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) oleh Politeknik Gorontalo dilakukan melalui kegiatan Agroforestri di Suaka Margasatwa Nantu yang terletak di Desa Pangahu, Kecamatan Asparga, Kabupaten Gorontalo.

Kegiatan ini menjadi menarik karena kegiatan ini difokuskan kepada Suku Polahi yang memang tinggal di Hutan Suaka Margasatwa Nantu-Boliyohuto. Sebagaimana diketahui Hutan Suaka Margasatwa Nantu-Boliyohuto merupakan kawasan konservasi yang sangat dilindungi sehingga tidak bisa dilakukan penebangan pohon di hutan tersebut, tetapi para Suku Polahi untuk bertahan hidup menebang pohon untuk ditanami jagung.
Hal inilah yang menjadi dasar kegiatan PKM-PM Mahasiswa Politeknik Gorontalo kepada Suku Polahi. Kegiatan yang dilakukan antara lain memberikan pemahaman tentang bahaya menebang pohon pada lereng yang miring, mengajak untuk menjaga Hutan Suaka Margasatwa Nantu-Boliyohuto sebagai hutan lindung, mengajarkan cara penanaman Agroforestri dengan sistem terasering dan mengajarkan penanaman sayuran melalui hidroponik.
Selama kegiatan berlangsung 17-18 Juli 2021, mahasiswa didampingi oleh petugas dari BKSDA Wilayah II Gorontalo dan juga seorang warga untuk membantu dalam berkomunikasi dengan Suku Polahi. Kegiatan PKM-PM ini diketuai oleh Muh. Rum Laindi yang berlangsung selama dua hari dengan bantuan dari mahasiswa Politeknik Gorontalo dari tiga program studi.

Kegiatan ini sangat mendapatkan antusias besar dari BKSDA Wilayah II Gorontalo yang diwakili oleh Bapak Arif selaku Kepala Resort di Hutan Suaka Margasatwa Nantu-Boliyohuto, beliau menyampaikan bahwa selama ini Suku Polahi memang sangat sulit didekati sehingga untuk memberikan pemahaman tentang pelarangan menebang pohon secara illegal tidak pernah tersampaikan dengan baik.
Karena itu Bapak Arif sangat bangga dan berterima kasih karena Kegiatan PKM-PM ini bisa mendekati Suku Polahi bahkan bisa mengajak mereka untuk ikut terlibat saat melakukan kegiatan Agroforestri.




















