TATIYE.ID (GORONTALO) – Masalah tambang batu hitam atau galena di Kabupaten Bone Bolango (Bonbol), Gorontalo hingga kini belum menemukan titik terang.
Aliansi Penambang Rakyat Suwawa Senin (14/11/2022) kembali menggelar unjuk rasa di halaman DPRD Provinsi Gorontalo.
Meski masyarakat telah menuntut kesekian kalinya kepada pihak DPRD Provinsi Gorontalo hingga Pemprov namun tetap saja tuntutan tersebut belum saja terakomodir.
Menanggapi hal ini, salah satu Anggota Legislatif (Aleg) DPRD Provinsi Gorontalo, Kris Wartabone membeberkan solusi yang menurutnya efektif untuk dilakukan.
“Kami menantang Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi supaya ada kejelasan. Jangan sampai penambang menggantung dengan tuntutan yang disampaikan selama ini selalu diumumkan, tapi tidak ada respon,” ujarnya.
Ia pun mengungkapkan, inti dari permasalahan ini adalah berupaya memperoleh perizinan dari Kementerian ESDM yang harus diajukan oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten, DPRD hingga Perusahaan yang menaungi.
“Solusinya adalah Kementerian menyatakan kami siap memfasiltasi Pemerintah Daerah, baik Pemprov maupun Pemkab, DPRD dan perwakilan penambang, duduk bersama Gorontalo Mineral. GM sebagai fasilitator adalah Kementerian,” ungkapnya.
Aleg PDI-P ini mengatakan hal ini akan cepat terakomodir apabila semua pihak dapat bekerja sama dengan baik. (ADV)