
TATIYE.ID (KOTA GORONTALO) – Rasa khawatir tenaga honorer Kota Gorontalo akan nasib mereka di tahun 2023 sejak keluarnya aturan yang bakal mencabut status pegawai kontrak atau honorer mulai mendapat angin segar.
Dihadapan awak media Walikota Gorontalo, Marten Taha yang dimintai komentarnya terkait persoalan honorer merespon positif hal tersebut. Pasalnya Wali Kota Gorontalo, Marten Taha telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi persoalan nasib para honorer.
“Tentu kita bisa merasakan apa yang saat ini dirasakan oleh para tenaga honorer, namun ini sudah menjadi aturan pusat sehingga tadi saya sudah bicarakan dengan pak Sekda,” ungkap Marten usai Rapat TPID di Aula Kantor Walikota, Jumat (3/06/2022).
“Saya akan berkoordinasi dan mencari solusi ke Kemenpan RB dan kemungkinan kita akan terbitkan Perwako terkait honorer ini. Karena biar bagaimana ada OPD kita yang sangat bergantung pada tenaga honorer, contohnya di Satpol itu ada lebih 200 honorer kita kalau ini semua tiba-tiba tidak ada bisa kacau,” lanjutnya.
Tambah Marten Taha, saat ini di Kota Gorontalo jumlah honorer berjumlah 2 ribuan orang, dan setengahnya berada pada 3 Instansi seperti Satpol PP, DLH dan Dinas PU.
“Kita tidak boleh lepas tangan begitu saja ke mereka, nasib mereka harus benar-benar kita pikirkan,” pungkasnya. (*)