TATIYE.ID (PEMKOT) – Pemantauan terhadap pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMP) di sejumlah sekolah di Kota Gorontalo terus digencarkan Wali Kota Marten Taha.
Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah pelaksanaan PTMT yang dimulai pada 27 September sudah berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
“Pemantauan ini penting dilakukan untuk memastikan apakah pelaksanaan PTM terbatas ini benar-benar berdasarkan SOP yang telah ditetapkan” ujar Marten Taha saat melakukan pemantauan di SMPN 7 Kota Gorontalo, Senin (04/10/2021)
Lanjut kata Marten, tidak semua sekolah di Kota Gorontalo yang diikutsertakan untuk melaksanakan PTMT tersebut. Bahkan pada pelaksanaannya pun dibatasi, terutama saat melakukan aktivitas belajar mengajar.
“Jadi aktivitas PTMT ini menggunakan sistem Shifting dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Demikian juga para peserta didik dan guru sudah harus divaksin” katanya.
Wali Kota Gorontalo dua periode berharap seluruh tenaga pendidik baik Paud, SD, SMP, SMA bahkan hingga perguruan tinggi bisa menikmati proses PTMT dimasa pandemi. Sebab kata dia, dengan melaksanakan pembelajaran secara daring jauh lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan PTMT.
“Pembelajaran secara daring menggunakan jaringan. Jika jaringannya bermasalah, maka sudah pasti para tenaga pendidik terganggu dan tidak bisa lagi menerima pembelajaran dengan maksimal ,,,”
“Untuk itu, kami akan mencoba menerapkan PTMT ini sampai pada akhir tahun. Jika ditahun berikutnya pemerintah menetapkan pandemi sudah menjadi endemi, maka proses pembelajaran sudah bisa bisa dilaksanakan secara normal” tandasnya. (**)