• Latest
  • Trending
Kuda Putih Anas Urbaningrum

Kuda Putih Anas Urbaningrum

12 April 2023
Sofyan Puhi: Car Free Day jadi Agenda Rutin Setiap Minggu

Sofyan Puhi: Car Free Day jadi Agenda Rutin Setiap Minggu

11 Mei 2025
Acara Car Free Day Bakal Ada Aksi Teatrikal Protes Pelayanan Kesehatan

Acara Car Free Day Bakal Ada Aksi Teatrikal Protes Pelayanan Kesehatan

10 Mei 2025
Berikut 4 Nama Yang Dinyatakan Lolos Seleksi Administrasi Calon Direksi PDAM Tirta Moolango

Berikut 4 Nama Yang Dinyatakan Lolos Seleksi Administrasi Calon Direksi PDAM Tirta Moolango

9 Mei 2025
Terima Bantuan Paket B2SA Dari Pemprov Gorontalo, Camat Marisa Beri Apresiasi

Terima Bantuan Paket B2SA Dari Pemprov Gorontalo, Camat Marisa Beri Apresiasi

8 Mei 2025
Hasil Seleksi Administrasi Calon Direksi PDAM Moolango Pohuwato Akan Diumumkan Jumat Nanti

Hasil Seleksi Administrasi Calon Direksi PDAM Moolango Pohuwato Akan Diumumkan Jumat Nanti

8 Mei 2025
Bupati Pohuwato Perjuangkan Pembangunan Kantor Bupati Hingga Datangi Menteri Pekerjaan Umum RI

Bupati Pohuwato Perjuangkan Pembangunan Kantor Bupati Hingga Datangi Menteri Pekerjaan Umum RI

8 Mei 2025
Wabup Pohuwato Tekankan Pentingnya Sinergitas BPD Dan Kepala Desa

Wabup Pohuwato Tekankan Pentingnya Sinergitas BPD Dan Kepala Desa

8 Mei 2025
Pemkab Boalemo Hadirkan Narasumber Ternama pada Seminar Nasional Kebudayaan dan Peradaban

Pemkab Boalemo Hadirkan Narasumber Ternama pada Seminar Nasional Kebudayaan dan Peradaban

7 Mei 2025
KPA Pohuwato Terima Kunjungan Tim Evaluasi KPA Provinsi Gorontalo Bahas Hasil Pemantauan HIV & AIDS

KPA Pohuwato Terima Kunjungan Tim Evaluasi KPA Provinsi Gorontalo Bahas Hasil Pemantauan HIV & AIDS

7 Mei 2025
Bupati Pohuwato Dan DPRD Gelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor Bersama Kementerian ATR/BPN

Bupati Pohuwato Dan DPRD Gelar Rapat Koordinasi Lintas Sektor Bersama Kementerian ATR/BPN

7 Mei 2025
Status Tanggap Darurat Bencana Non KLB Malaria di Pohuwato Diperpanjang

Status Tanggap Darurat Bencana Non KLB Malaria di Pohuwato Diperpanjang

7 Mei 2025
Wabup Pohuwato Minta SPMB Bisa Memudahkan Peserta Didik Dalam Mengakses Pendidikan

Wabup Pohuwato Minta SPMB Bisa Memudahkan Peserta Didik Dalam Mengakses Pendidikan

7 Mei 2025
  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Pedoman & Kode Etik
Tatiye.id
  • Daerah
    • Gorontalo
      • Kota Gorontalo
      • Kab. Gorontalo
      • Boalemo
      • Pohuwato
      • Bone Bolango
      • Gorontalo Utara
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Sports
  • Edukasi
No Result
View All Result
  • Daerah
    • Gorontalo
      • Kota Gorontalo
      • Kab. Gorontalo
      • Boalemo
      • Pohuwato
      • Bone Bolango
      • Gorontalo Utara
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Sports
  • Edukasi
No Result
View All Result
Tatiye.id
No Result
View All Result
Home Tak Berkategori

Kuda Putih Anas Urbaningrum

by Zulkifli Ibrahim
12 April 2023
in Tak Berkategori

Oleh:

Indra J Piliang

Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Depok 1995-1997

  1. Saya memutuskan maju dalam Pemilihan Raya Calon Ketua Senat Mahasiswa Universitas Indonesia (SMUI). Dukungan terhadap saya datang dari kalangan ikhwan Fakultas Sastra UI, Teater Sastra UI, Kelompok Studi Mahasiswa UI, Surat Kabar Kampus Warta UI, hingga Majalah Suara Mahasiswa UI. Campaign Manager (CM) Tingkat Pusat saya bernama Rifky Mochtar, mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA UI Angkatan 1991.

Nah, selain aktif dengan seabrek jabatan di organisasi intra kampus, Rifky juga menjabat Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Depok. Bukan hanya Rifky, tetapi juga saya, Mohammad Qodari (Ketua Umum KSM UI), Indra Kusuma (Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UI), Rudi Kurniawan (Metalurgi 91, pernah menjadi Ketua Umum Pemuda Panca Marga DKI Jakarta), Deddy Fezantino dan Rama Pratama (Fakultas Ekonomi UI), Madarremeng A. Panennungi (Ketua BPM FEUI) yang kemudian digantikan Kun Nurachadijat, Agung Pribadi (Formasi FSUI), dan lain-lain.

Pendek kata, saya berhadapan dengan (almarhum) Kamaruddin, ikhwan satu liqo dengan saya. Ikhwan versus Ikhwan, Salawat Badar versus Salawat Badar.

Hanya saja, perbedaan penerimaan berbeda-beda di kalangan aktivis. Kelompok In Depth yang dimotori Budi Arie Setiadi (Muni) yang semula hendak mendukung saya, ternyata memilih abstain. Muni bilang ke saya, “Ini ikhwan versus HMI”. Sedihnya, Pengurus Besar PB HMI sendiri ternyata tidak mendukung saya, diwakili oleh suara Ramdansyah dan Nurul Isnaeni: “Indra itu bukan HMI murni. Dia ikhwan fillah.” Saya nerasa tidak “dikhianati” oleh PB HMI yang waktu itu dipimpin oleh Anas Urbaningrum. Kehadiran Anas dalam Latihan Kader II HMI Cabang Depok dengan Ketua Organizing Committee Berly Martawardaya begitu mengesankan saya. Saya baru marah besar dan “menghitamkan” PB HMI, ketika keterpilihan Rifky Mochtar sebagai Ketua Badko HMI Jabar, dibekukan oleh PB HMI. Sampai tamat kuliah, saya pantang menginjakan kaki ke PB HMI.

Anas, sejak mahasiswa, sudah berhasil mendinginkan hati saya. Dan barangkali, ribuan aktivis mahasiswa lain yang berlatar belakang HMI. Datang dari Universitas Jember, Jawa Timur, Anas berhasil “menggulingkan” calon-calon Ketua Umum HMI lain yang lebih dekat dan lekat dengan kalangan senior yang berada dalam lingkaran kekuasaan: Jakarta Raya. Sekalipun tak banyak ikut cawe-cawe dengan segala urusan “politik” pemilihan Ketua Umum PB HMI itu, kami yang merasa lebih kental berada di ranah akademis dan profesional, tentu merasa lebih terwakili. Cengkok atau nada bicara Anas pun berbeda dengan kalangan HMI yang kami kenal yang berakar Partai Masyumi. Lidah Anas lebih medog dan bernuansa Nahdatul Ulama, ketimbang kami yang terasa sekali Islam perkotaannya.

Manakala kampus UI pindah ke Depok, akar tunjang HMI memang tak dalam. Butuh waktu, tenaga, dan beragam bentuk upaya bagi HMI guna mendapatkan kader. Hampir semua mengalami, apalagi saya yang merasa tak cocok dengan organisasi ekstra kampus manapun. Akan tetapi, pengalaman itu ternyata kolektif. Kalau boleh berterus terang, nama-nama yang saya sebut tadi, lebih dibentuk dalam pergaulan dan perkawanan di tubuh Kelompok Studi Mahasiswa UI Eka Prasetya. KSM UI memiliki hari krida di Pusgiwa UI, punya program Latihan Dasar Kader, Public Relation, presentasi makalah, hingga riset-riset jarak dekat dan – terutama – jarak jauh. Walau Rifky, Rudi, Inkus, dan saya berasal dari Angkatan 91, justru tak berasa berat dipimpin oleh Mohammad Qodari yang angkatan 1993, pun Desmawati pada masa reformasi.

Sikap itu tak terlepas dari keberadaan senior kami di KSM UI, yakni Chandra M Hamzah, Nadia Madjid, Kholid Novianto dan Didik Pradjoko. Mereka HMI, tetapi mereka adalah simbol dari kalangan mahasiswa yang tak sekadar sibuk dengan buku, biji karet, dan Pusgiwa UI yang bak kuburan. Penelitian yang digelar KSM UI di daerah-daerah pelosok, berhasil membuat jarak yang pas atas peranan apa yang kami lakukan, sekalipun nanti masuk organisasi ekstra kampus yang “ideologis” seperti HMI. Pihak yang bisa “menguliti” sosok-sosok hebat dan tangguh seperti Fahmi Idris dan Ekky Syahruddin dari Angkatan 1966, tentu junior-junior mereka yang ada di HMI juga.


Anas, dalam perjalanan hidup setelah tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PB HMI, juga berhasil menjaga jarak yang tepat kepada seluruh penjuru dan tarikan politik jangka pendek. Anas terlibat dalam penyusunan paket undang-undang politik yang baru, lalu menjadi komisioner Komisi Pemilihan Umum. Ketika kasus korupsi menyasar apa yang saya tulis waktu itu sebagai “kaum cendekiawan” Indonesia, Anas sama sekali tak terlibat. Mulyana W Kusumah, Nazaruddin Syamsuddin dan Daan Dimara adalah sejumlah nama yang digelandang Komisi Pemberantasan Korupsi. Sikap saya waktu itu begitu sinis kepada kinerja KPK, walau seringkali datang dan ikut dalam pembahasan sejumlah kerangka aturan baru.

Dalam sebuah kesempatan diskusi yang diadakan Blora Center yang diampu oleh Yon Hotman almarhum, Anas menjadi tandem pembicara dengan saya. Saat itu, saya ajukan argumen betapa Anas sudah sangat matang masuk partai politik, yakni Partai Demokrat. Bersama Jusuf Rizal, saya hadir di Bali memantau dari dekat Kongres Partai Demokrat. Aktivitas saya selain menulis artikel dan kolom di koran-koran nasional, pun jadi peneliti, banyak menyusun, membentuk, melatih, dan melantik sejumlah organisasi, termasuk Lumbung Informasi Rakyat. Kedekatan Blora Center dengan Partai Demokrat, terkhusus dengan Menteri Sekretaris Negara sudah pernah dikatakan almarhum Munir kepada saya. Adagium “Jadilah ikan di laut, sekalipun air laut asin, ikan tidak ikutan asin,” menampar banyak wajah aktivis.

Tidak kurang dari Jeffrie Geovanie yang menyarankan saya bergabung dengan Partai Demokrat. Begitupun Anas, langsung menawarkan nomor urut satu di daerah pemilihan manapun. Itu setelah Anas terpilih jadi Ketua Umum Partai Demokrat. Saya menyempatkan diri hadir dalam acara kampanye yang dihelat kubu Anas, hingga Anas terpilih. Saya tetap merasa sebagai seorang peserta Latihan Kader Tingkat Madya. Memang, selama beberapa tahun, kehadiran saya sebagai pembicara atau pemberi materi dalam latihan kader HMI di seluruh Indonesia tercatat nomor dua terbanyak setelah Anas. Bahkan, sekretaris pribadi saya terpilih menjadi Ketua Umum KOHATI dalam Kongres HMI di Makassar. Mau pesertanya Cuma 5 atau 6 orang di pelosok yang jauh, baik di Sumatera, Kalimantan, hingga Maluku Utara, saya sempatkan hadir.

Bagi saya, jauh lebih terhormat masuk Partai Golkar yang dipenuhi oleh banyak tokoh. Ketika 200-an aktivis melepas “kepergian” saya dari seorang pengamat menjadi seorang politisi di Universitas Paramadina, Anas tidak sempat datang. Anies Baswedan, Effendi Ghozali, Andrinof Chaniago, Chandra M Hamzah dan Nurul Arifin antara lain yang memberikan sambutan. Bagi saya, sekalipun Partai Golkar bagian dari pemerintah, tetap ada “jarak” yang dijaga. Kolektivitas dalam tubuh Partai Golkar yang membuat saya merasa lebih cocok untuk belajar, selain tentunya senioritas. Partai Demokrat, bagi saya, adalah simbol istana. Sebagai penulis yang aktif melakukan kritik, tentu tak elok saya bergabung.

Salah seorang politisi yang sempat saya sodorkan kepada Anas adalah Nova Riyanti Yusuf. Anas senang becanda dengan saya, termasuk soal Noriyu. Tetapi toh kemudian Noriyu berhasil duduk sebagai legislator dan melakukan pekerjaan yang paling dirindukan seorang legislator: menubuhkan ilmu yang dipelajari dalam bentuk undang-undang. Saya termasuk bangga dengan kiprah Noriyu terkait dengan Undang-Undang Kesehatan Jiwa.

Setelah saya hanya meraih suara 26.599 dan kalah dari Nudirman Munir, saya terus aktif di dalam tubuh Partai Golkar. Dipercaya sebagai Ketua Balitbang DPP Partai Golkar, saya tentu gemar melakukan pekerjaan di daerah-daerah. Berbulan-bulan saya berada di Kalimantan dan Sumatera, terutama menjadi Juru Kampanye Nasional Partai Golkar. Dari kejauhan, saya melihat Anas melakukan pekerjaan sulit, terutama terkait dengan kasus Bank Century. Sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat, Anas langsung berada pada titik episentrum gempa politik yang bisa berbuah pada apapun, termasuk impeachment terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Lalu, muncullah petaka itu, kasus hukum yang melilit Anas. Saya berusaha hadir sedekat mungkin dengan dirinya. Hanya saja, saya sedang melakukan pengembaraan yang lain, yakni melawan keputusan Partai Golkar yang tak mencalonkan saya atau kader Partai Golkar sebagai Calon Walikota Pariaman. Padahal, Partai Golkar mampu maju sendirian. Saya katakan kepada Ketua Umum Partai Golkar, Bang Aburizal Bakrie, bahwa saya bisa melakukan gugatan hukum. Bagi saya, keputusan hanya menempatkan kader Partai Golkar sebagai Calon Wakil Walikota adalah pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar. Atas restu Bang Ical, saya akhirnya maju lewat jalur independen. Kalau ada kader lain, sudah pasti dipecat.

Anas datang, setelah lama berpuasa berbicara, setelah ditetapkan sebagai tersangka, ke Kota Pariaman. Anas berpidato de depan sekitar 4.000 orang massa kampanye puncak saya. Pidato terbaik yang pernah saya dengan dari Anas. Sangat bergelora. Anas mampu membuat massa histeria. Ribuan orang itu akhirnya menangis, ketika saya melantunkan lagu “Suci Dalam Debu.” Kampanye yang saya hadirkan di Kota Pariaman tercatat sebagai kampanye paling legendaris, ditulis dalam sejumlah skripsi, tesis, dan disertasi. Dan Anas sebagai “hidangan” penutup yang tak disangka publik. Sejumlah intel kepolisian, terlihat menyusup di tengah massa. Saya membisikan, setelah itu Anas sudah pasti ditangkap dan ditahan.

Tapi kekhawatiran saya tak terbukti. Anas hadir di Kota Pariaman pada 29 Agustus 2013. Anas baru ditahan pada 10 Januari 2014. Berhubung dapat sanksi Partai Golkar, saya tidak dicalonkan pada tingkat pemilihan legislatif manapun. Tapi, saya tetap setia dan bersemangat berkeliling kemanapun, berkampanye. Saya yakin, efek elektoral pencalonan saya di Kota Pariaman yang meraih posisi suara terbanyak ketiga dari tujuh pasang calon akan hadir setelah itu. Sekaligus, saya berhasil membuktikan bahwa calon bukan kader yang diusung Partai Golkar kalah. Hasil Pemilu 2014 pun menunjukkan bahwa Partai Golkar menang di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, ketika secara nasional, termasuk di Sumatera Barat, terpuruk. Bisa dikatakan sejak mulai mencari KTP di Kota Pariaman hingga Pemilu 2014, saya sama sekali tak berhenti. Pantang bagi saya berdiam diri.

Setiap kali berada di Jakarta, saya hadir dalam sidang-sidang Anas. Kadang, membawakan buku. Setelah incrach, saya juga sempat berkunjung ke Penjara Suka Miskin, Bandung, dua kali. Sempat berfoto di dalam, namun tak pernah saya publikasikan, guna menghormati aturan penjara. Setiap kali bertemu, Anas tak pernah berubah, setiap kali saya bertemu dengannya. Seorang guru, sahabat, dan bisa jadi saudara yang sangat dekat dengan saya. Ketika saya terkena kasus penyalahgunaan narkotika di kampung halaman sejak muda, Mangga Besar, Anas menulis kalimat yang sangat menitikkan airmata.


Terdapat sejumlah sahabat yang tetap setia menunggu Anas, ketika Anas dipenjara. Satu saya kenal sejak lama, tahun 1993, yakni Andi Soebijakto. Saat menjadi delegasi Senat Mahasiswa Universitas Indonesia bersama Ketua Harian SMUI Bagus Hendraning dan Ketua Bidang Olahraha Ferry Irawan, Andi Soebijkato adalah Ketua Senat Mahasiswa Universitas Brawijaya. Koperasi Mahasiswa Unibraw adalah juara nasional antar kampus. Saya banyak belajar juga, soalnya juga dipercaya menjadi pengawas Koperasi Mahasiswa di Fakultas Sastra UI. Selain Andi dan Bagus, hadir juga Elan Satriawan, Ketua Senat Mahasiswa Universitas Gajah Mada, Ikhwan Situmeang dari IKIP Malang, dan sejumlah kampus lain. Dalam kesempatan berikut, saya kembali hadir di Universitas Brawijaya dalam kapasitas sebagai Sekretaris Jenderal Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah Indonesia (1995-1997). Terdapat pertemuan antara Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) di Unibraw, seperti Ikatan Mahasiswa Hukum Indonesia, Ikatan Mahasiswa Perikanan, dan ISMEI. Kami menandatangani sejumlah dokumen kerjasama.

Bisa dikatakan, sejak saat itu, saya berhubungan dengan Andi, Ikhwan, dan aktivis senat mahasiswa perguruan tingi lain. Kebiasaan saya, berkirim surat. Nah, ketika nama-nama itu hadir dalam pentas aksi mahasiswa seperti aksi 1998, saya langsung tahu bahwa Kusfiardi ternyata belum lulus dan menjadi Ketua Senat Mahasiswa Universitas Islam Yogyakarta, begitu juga Ketua Senat Mahasiswa Universitas Sam Ratulangie. Kebiasaan saya mengumpulkan para aktivis berlanjut ketika bekerja di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Yayasan Harkat Bangsa. Tentu saja, saya terus mengikuti jejak langkah kawan-kawan aktivis mahasiswa.

Andi Soebijakto ternyata ikut menjadi pengurus Partai Demokrat, lalu mundur bersamaan dengan status tersangka Anas. Andi juga menjadi pengurus organisasi kemasyarakatan yang didirikan oleh kawan-kawan Anas, begitupun saya. Ketika Anas menjalankan tapabratanya, Andi saya lihat juga menjadi sosok yang dikenal suka didatangi para junior di rumahnya. Tak mungkin hanya sekadar hubungan antara orang Malang dan orang Jember, atasu sesama Jawa Timur, kalau melihat kesetiaan yang ditunjukkan Andi. Saya sendiri tak tahu persis, apakah Andi anggota HMI atau bukan. Yang jelas, dia tokoh mahasiswa intra kampus. Unibraw adalah kampus terbesar di Jawa Timur.

Satu contoh lagi, Marzul Veri, aktivis mahasiswa Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Saya baru kenal tokoh ini, setelah Uda MV menjadi Ketua DPD KNPI Sumatera Barat, Ketua KPU Sumatera Barat, dan makin dekat ketika menjadi Ketua Tim Pemenangan Jusuf Kalla – Wiranto dalam Pemilihan Presiden 2009. Ternyata, MV tak begitu baik berhubungan dengan kader-kader HMI asal Sumbar yang menjadi Ring 1 saya, seperti Revi Masta Dasta dan Romeo Pernando. Tidak tahu saya, apa masalahnya. Dan saya juga tidak mau tahu. Yang jelas, hubungan saya sangat baik dengan MV, termasuk dan terutama yang berkaitan dengan masalah-masalah di Sumbar.

MV juga setia bersama Anas. MV setahu saya, bahkan memilih berpuasa tawaran jabatan ini itu, sehingga lebih sering bertemu postingnya lagi duduk di lapau atau kedai diskusi yang mana. Entah buluh perindu apa yang sudah ditanam Anas di dalam diri MV, sehingga sosok yang sempat dianggap rada keras dan bahkan angkuh ini, bertahun-tahun terlihat seperti kuda-kuda asal luar negeri yang diternakkan dan dipelihara di kampung masa kecil saya, Aie Angek. Kalau hanya untuk mendapatkan tempat dalam organisasi nasional manapun, modal MV lebih dari cukup. Tetapi ia seakan tak punya minat.

Dua nama itu hanya contoh. Ada ribuan yang lain yang bukan sekadar nama orang biasa, tetapi sudah merintis jalur aktivis sejak usia belia. Nama-nama yang bisa jadi sudah menjadi legenda di area mereka masing-masing. Tanpa Anas pun, mereka adalah sesuatu. Mereka bisa muncul kapan saja, menjadi kuda hitam dalam pergumulan apapun, baik di ranah politik, ilmu pengetahuan, bisnis, hingga pemerintahan. Kuda-kuda hitam yang jiga berkumpul serempak, bakal membuat langitpun menjadi hitam pekat.

Anas? Adalah kuda putih yang hadir di antara kerumunan kuda-kuda hitam itu. Kuda yang sangat hebat di dedaunan sabana yang menghijau. Mereka setia menunggu satu sosok yang sudah dicuci seluruh perkara dunianya dengan hukuman penjara, biar makin menyala dalam legam geliat masing-masing. Anas tidak mengancam siapa-siapa, justru orang-orang yang setia menunggu bertahun-tahun di luar penjara Suka Miskin, sambil menahan diri, adalah ancaman yang sebenarnya. Dan akan kemana keseluruhan energi itu? Bulan Ramadhan sudah membuka tabir itu. Ahlan wa sahlan. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Markas Gerilyawan, Wisma Kemayoran, Selasa, 11 April 2023.

Share214SendShare

BeritaTerkait

KPU Kota Gorontalo Tetapkan Dua Bapaslon Perseorangan Lolos Tahap Vermin
Daerah

KPU Kota Gorontalo Tetapkan Dua Bapaslon Perseorangan Lolos Tahap Vermin

2 Juni 2024
Archery Anuta Cup 2024, Tiga Medali Dibawa Pulang FESPATI Gorontalo
Daerah

Archery Anuta Cup 2024, Tiga Medali Dibawa Pulang FESPATI Gorontalo

2 Juni 2024
KTP Syarat Dukungan Paket Amran Mustapa-Irwan Mamesah Belum Aman
Bone Bolango

KTP Syarat Dukungan Paket Amran Mustapa-Irwan Mamesah Belum Aman

2 Juni 2024
Jelang Akhir Masa Jabatan, Marten Resmikan Sejumlah Proyek Pembangunan
Daerah

Jelang Akhir Masa Jabatan, Marten Resmikan Sejumlah Proyek Pembangunan

2 Juni 2024
Pilkada Bone Bolango, Merlan Uloli Diprediksi Menang Besar
Bone Bolango

Pilkada Bone Bolango, Merlan Uloli Diprediksi Menang Besar

2 Juni 2024
Diberitakan Terancam Dicoret, Begini Klarifikasi Tim RAMAH
Daerah

Diberitakan Terancam Dicoret, Begini Klarifikasi Tim RAMAH

2 Juni 2024

Comments 1

  1. Kennorton Hutasoit says:
    2 tahun ago

    keren tulisannya Bang Indra Piliang. Apa kabar Bang?

    Balas

Komentar DonkBatalkan balasan

Trending

Status Tanggap Darurat Bencana Non KLB Malaria di Pohuwato Diperpanjang
Daerah

Status Tanggap Darurat Bencana Non KLB Malaria di Pohuwato Diperpanjang

by Febriyanto Mahmud
7 Mei 2025
0

Masa status tanggap darurat bencana non alam Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria di Kabupaten Pohuwato kembali diperpanjang setelah sebelumnya berlangsung...

Wabup Pohuwato Tekankan Pentingnya Sinergitas BPD Dan Kepala Desa

Wabup Pohuwato Tekankan Pentingnya Sinergitas BPD Dan Kepala Desa

8 Mei 2025
Wabup Pohuwato Minta SPMB Bisa Memudahkan Peserta Didik Dalam Mengakses Pendidikan

Wabup Pohuwato Minta SPMB Bisa Memudahkan Peserta Didik Dalam Mengakses Pendidikan

7 Mei 2025
HS Beri Warning Untuk Saksi : Bakal Ada Tersangka

HS Beri Warning Untuk Saksi : Bakal Ada Tersangka

6 Mei 2025
Klinik Utama Izimut Hadir dengan Pelayanan Kesehatan Terbaik

Klinik Utama Izimut Hadir dengan Pelayanan Kesehatan Terbaik

14 April 2025
Gempar! Video ‘Kuda-kudaan’ Antara Oknum Guru dan Murid di Kabupaten Gorontalo

Gempar! Video ‘Kuda-kudaan’ Antara Oknum Guru dan Murid di Kabupaten Gorontalo

23 September 2024
Pemda Gelar Rapat Persiapan dan Penetapan Jadwal Penilaian Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Kabupaten Pohuwato Tahun 2025

Pemda Gelar Rapat Persiapan dan Penetapan Jadwal Penilaian Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Kabupaten Pohuwato Tahun 2025

5 Mei 2025

Terbaru

Sofyan Puhi: Car Free Day jadi Agenda Rutin Setiap Minggu

Sofyan Puhi: Car Free Day jadi Agenda Rutin Setiap Minggu

11 Mei 2025
Acara Car Free Day Bakal Ada Aksi Teatrikal Protes Pelayanan Kesehatan

Acara Car Free Day Bakal Ada Aksi Teatrikal Protes Pelayanan Kesehatan

10 Mei 2025
Berikut 4 Nama Yang Dinyatakan Lolos Seleksi Administrasi Calon Direksi PDAM Tirta Moolango

Berikut 4 Nama Yang Dinyatakan Lolos Seleksi Administrasi Calon Direksi PDAM Tirta Moolango

9 Mei 2025
Terima Bantuan Paket B2SA Dari Pemprov Gorontalo, Camat Marisa Beri Apresiasi

Terima Bantuan Paket B2SA Dari Pemprov Gorontalo, Camat Marisa Beri Apresiasi

8 Mei 2025
Hasil Seleksi Administrasi Calon Direksi PDAM Moolango Pohuwato Akan Diumumkan Jumat Nanti

Hasil Seleksi Administrasi Calon Direksi PDAM Moolango Pohuwato Akan Diumumkan Jumat Nanti

8 Mei 2025

Populer

  • HS Beri Warning Untuk Saksi : Bakal Ada Tersangka

    HS Beri Warning Untuk Saksi : Bakal Ada Tersangka

    858 shares
    Share 343 Tweet 215
  • 4 Sengketa Dugaan Pelanggaran PSU Tidak Diregister Bawaslu RI, Termasuk Gorut

    718 shares
    Share 287 Tweet 180
  • Acara Car Free Day Bakal Ada Aksi Teatrikal Protes Pelayanan Kesehatan

    645 shares
    Share 258 Tweet 161
  • Kadisnaker Gorontalo Didesak Segera Tindaklanjuti Janji Gubernur

    589 shares
    Share 236 Tweet 147
  • Bantah Berita Penculikan, Kian: Saya Bekerja Bukan Diculik

    808 shares
    Share 323 Tweet 202
  • Sofyan Puhi: Car Free Day jadi Agenda Rutin Setiap Minggu

    503 shares
    Share 201 Tweet 126
  • Pemkab Boalemo Hadirkan Narasumber Ternama pada Seminar Nasional Kebudayaan dan Peradaban

    499 shares
    Share 200 Tweet 125
  • Rayuan Maut Direktur Utama BSG ke Sofyan Puhi Tak Ngaruh

    1837 shares
    Share 735 Tweet 459
  • Gempar! Video ‘Kuda-kudaan’ Antara Oknum Guru dan Murid di Kabupaten Gorontalo

    2503 shares
    Share 1001 Tweet 626
  • Pilkades 14 Desa di Bonebol Harus Ditunda, Komisi I Gelar RDP Bersama Dinas PMD

    498 shares
    Share 199 Tweet 125
Tatiye.id

© 2024 Tatiye.id - Inspirasi Untuk Kemajuan.

Navigate Site

  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Pedoman & Kode Etik

Follow Us

No Result
View All Result
  • Daerah
    • Gorontalo
      • Kota Gorontalo
      • Kab. Gorontalo
      • Boalemo
      • Pohuwato
      • Bone Bolango
      • Gorontalo Utara
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Sports
  • Edukasi

© 2024 Tatiye.id - Inspirasi Untuk Kemajuan.