Kopi Pabuto, ‘Harta Karun’ Tersembunyi dari Boalemo

TATIYE.ID (BOALEMO) – Setiap kopi memiliki aroma dan cita rasa yang berbeda beda. Tidak jarang para penikmat kopi lebih mementingkan kualitas dibanding kuantitas untuk kopi itu sendiri.

Berbicara kualitas kopi tidak lepas dari beberapa faktor, seperti tanah, ketinggian atau altitude, tekanan udara, proses pascapanen. Tak jarang orang mendengar pertanyaan beberapa hal yang dapat mempengaruhi rasa kopi, salah satunya tentang ketinggian tanaman kopi.

Di Kabupaten Boalemo, Sari Tani, SP3, terdapat kopi pabuto, pak Parimin adalah salah satu petani kopi pabuto mampu menghasilkan kopi yang berkualitas.

Akan tetapi, kebun kopi pak Parimin yang terawat, hingga pasca panen, masih jauh dari sentuhan teknologi modern. Dengan alat sederhana, pak Parimin tetap berusaha mengolah buah kopinya menjadi biji kopi mentah yang siap dipasarkan.

Menurut pengakuan wakil ketua ll DPD ASKI Gorontalo, Fajran Lamuhu, bahwa menurutnya kebun kopi pak parimin benar benar terawat dengan baik.

“Sayangnya, petani kopi seperti pak Parimin tidak didukung dengan teknologi modern,” ungkap Fajran, pada tatiye.id belum lama ini.

Selain itu, akses jalan menuju lokasi masih terbilang kurang bagus. Bahkan jembatan yang menghubungkan desa sari tani sudah tidak layak digunakan. Sehingga kopi pabuto menjadi sebuah ‘harta karun’ tersembunyi di Kabupaten Boalemo yang tidak banyak orang tahu.

Exit mobile version