
TATIYE.ID (DEPROV) – Kondisi pendidikan di pelosok Gorontalo kembali jadi sorotan. Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, melakukan kunjungan ke SDN 13 Tolinggula, Gorontalo Utara, dan menemukan kenyataan yang cukup memprihatinkan.
Dalam kunjungan itu, Ridwan melihat langsung satu ruang kelas yang hanya ditempati satu murid. Padahal, sekolah tersebut punya bangunan yang layak dan lingkungan yang terawat.
Secara keseluruhan, SDN 13 Tolinggula hanya memiliki 20 siswa dengan enam guru yang aktif mengajar.
“Ini sekolahnya bagus, bersih, gurunya juga hebat. Tapi kenapa muridnya hanya segini?” ujar Ridwan usai meninjau lokasi.
Hasil pengamatan di lapangan mengungkap penyebab utama rendahnya jumlah siswa: akses jalan menuju sekolah rusak parah.
Kondisi jalan yang berlumpur dan licin membuat siswa kesulitan untuk hadir secara rutin, apalagi di musim hujan. Jalanan bahkan menyerupai medan off-road.
“Kalau sudah hujan, jalan jadi becek. Anak-anak kadang tidak lagi memakai sepatu karena lumpurnya sangat tebal,” ungkap salah satu guru di sekolah itu.
Ridwan menegaskan, pembangunan pendidikan tak hanya soal gedung. Akses menuju sekolah juga perlu perhatian serius.
“Sekolah sudah dibangun, tapi kalau jalannya tidak bisa dilalui, sama saja. Ini harus segera ditindaklanjuti,” tegasnya.(*)