Komisi II Deprov Gelar RDP Bahas Alokasi BBM Bersubsidi di SPBU Buntulia

TATIYE.ID (GORONTALO) – Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo menggelar rapat dengar pendapat bersama Mitra kerja guna membahas alokasi pembagian bahan bakar minyak bersubsidi jenis solar di SPBU Buntulia, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato. RDP digelar atas aduan salah seorang nelayan di Buntulia yang mengaku susah mendapatkan bbm bersubsidi jenis solar untuk kebutuhan melaut.

Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen (LPK) RI, Ismail Gobel mengatakan, Pertamina buntulia harusnya memprioritaskan bahan bakar minyak bersubsidi kepada nelayan dan petani, mengingat pihak Pertamina menyediakan 8.000 liter bbm bersubsidi perhari.

“Sayangnya ada oknum-oknum yang bermain di SPBU Pertamina Buntulia, sehingga yang diterima nelayan hanya setengah dari kebutuhan mereka. Olehnya, kami berharap komisi II memperhatikan kondisi nelayan yang seakan-akan dipersulit untuk mendapatkan BBM bersubsidi,” ungkap Ismail, Senin (6/12/2021)

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Espin Tulie mengatakan, sulitnya mendapatkan bbm bersubsidi dikarenakan adanya masalah eksternal dan internal dipihak Pertamina.

“Seperti yang disampaikan tadi, ada beberapa oknum yang meloloskan mobil bermodifikasi, sehinga mengakibatkan kuota bbm bersubsidi di SPBU Pertamina Buntulia cepat habis,” terang Espin, Senin (6/12/2021).

Suasana RDP Bersama mitra kerja OPD dan stakeholder terkait di Ruang Sidang DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (6/12/2021).

Bukan hanya itu, Espin juga mengatakan, pemalsuan surat rekomendasi untuk mendapatkan bbm bersubsidi juga menjadi salah satu penyebab habisnya kuota. Padahal kata Espin, yang memegang surat rekomendasi hanyalah nelayan yang terdata di Dinas Perikanan dan Kelautan tiap Kabupaten/Kota.

“Makanya tadi saya tekankan harus ada surat rekomendasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Rekomendasi yang dikeluarkan Dinas Perikanan harus berlogo, memiliki cap, dan disertakan tanggal kadaluarsa dari tahun ke tahun sehingga tidak mudah diduplikasi,” sambung Espin.

Untuk mendalami kasus tersebut, pihaknya mengaku akan mengunjungi beberapa SPBU  yang dinilai bermasalah dengan penyaluran bbm bersubsidi.

“InsyaAllah dalam waktu dekat ini kami akan mengunjungi SPBU Buntulia bersama pihak Pertamina dan Hiswana Migas, agar supaya solusi yang dihasilkan dari permasalahan ini bisa segera terselesaikan,” jelasnya.

Exit mobile version