
TATIYE.ID (GORONTALO) – Kerukunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Gorontalo Utara (KPMI-GU), menyoroti aktivitas PT Gorontalo Panel Lestari (PT GPL) dan PT Gorontalo Citra Lestari (PT GCL), perusahaan pengolahan kayu lapis yang berada di Gorontalo Utara, tepatnya di Kecamatan Monano.
Ketua Umum KPMI-GU, Haikal Paramata, menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan kayu tersebut, karena sejak munculnya PT GPL.
Menurut Haikal, PT GPL yang berada di kawasan sekitar Teluk Tudi, Kabupaten Gorontalo Utara, Laporan aduan masyarakat, yaitu akses perusahaan yang membahayakan masyarakat pengendara melewati jalan trans, serta mengambil kayu alam yang bukan milik perusahaan.
Haikal menambahkan PT GPL semena-mena terhadap masyarakat lokal, lebih mengutamakan keuntungan perusahaan tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi kepada masyarakat sekitar dan merugikan masyarakat yang bekerja di perusahaan tersebut.
“Ini tidak bisa dibiarkan. jika kita diamkan akses perusahaan tersebut, pasti akan memakan korban, seperti kejadian beberapa bulan lalu, dimana truk angkutan kayu perusahaan mengalami kecelakaan di jalan trans. Untungnya tidak ada korban pada saat itu. Nah kalau kita biarkan, sampai kapan?
Sampai ada korbannya ?, ” tandas Haikal.
Haikal menambahkan aktivitas perusahaan mengambil kayu alam yang bukan milik perusahaan PT GCL dan PT GPL untuk diolah dan dijadikan pelet tanpa sepengetahuan rakyat sekitar.
“Ketika perusahaan terus menerus mengambil hasil kayu alam, itu sama halnya tindakan deforestasi. Akan ada dampak yang terjadi di daerah ini ketika dibiarkan,” lanjutnya
Ia menuntut agar pemerintah dan APH tidak berpihak pada perusahaan yang mengejar keuntungan semata, sementara rakyat sekitar menderita.
Haikal menyatakan KPMI-GU telah mengumpulkan data terkait aktivitas perusahaan PT GPL dan berencana untuk menggalang solidaritas dari mahasiswa dan aktivis untuk memperjuangkan kelestarian lingkungan.
“Kami tidak akan tinggal diam persoalan tindakan ini, jika perusahaan terus mengabaikan persoalan ini kami akan menggelar aksi, saya orang lokal yang akan memimpin aksi tersebut,” pungkas Haikal. (***)