Kepuasan Publik Terhadap Kondisi Ekonomi di Gorontalo Rendah, Bukti Kinerja Pj Gubernur Buruk?

TATIYE.ID (GORONTALO) – Publik Gorontalo belakang ini dihebohkan dengan pemberitaan soal penilaian kinerja Pj Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer yang dinilai kurang baik oleh Kemendagri RI.

Saat hal tersebut masih hangat diperbincangkan publik, tiba-tiba Muncul hasil survey independen yang dilaksanakanoleh Univesritas Negeri Gorontalo (UNG), yang mendapati fakta bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kondisi ekonomi di Gorontalo rendah, mengalahkan tingkat kepuasan publik terhadap keamanan.

Hal tersebut terungkap saat konfrensi Pers yang digelar oleh Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) terhadap hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Kepolisian di Gorontalo.

“Kondisi umum daerah publik menilai kondisi ekonomi daerah 47,2 persen, sementara kondisi keamanan daerah 64,4 persen,” kata Eduart Wolok, Sabtu.

Ia menjelaskan jika masyarakat lebih puas terhadap kondisi keamanan dibandingkan keadaan ekonomi di Gorontalo.

Survei ini dilakukan sejak tanggal 15 November sampai 5 Desember 2022. Terhadap kinerja Kepolisian di Gorontalo pada umumnya masyarakat merasa puas dengan kinerja kepolisian sebanyak 74.1 persen.

Dengan distribusi per kabupaten kota se-Provinsi Gorontalo dimana Kabupaten Boalemo 68,3 persen, Bone Bolango 79.5 persen, Pohuwato 76,2 persen, Gorontalo Utara 83,6 persen, Kabupaten Gorontalo 70,2 persen, dan Kota Gorontalo 72,7 persen.

“Survei dilaksanakan berdasarkan empat tahapan, tahap pra lapangan yaitu observasi, penentuan sampling, rekrutmen enumerator, tahap lapangan pelaksanaan survei, penyebaran kuesioner, pengumpulan data sekunder, FGD, tahap analisis data lapangan, dan tahap evaluasi dan pelaporan hasil survei,” kata Eduart Wolok, Sabtu (24/12).

Untuk penelitian sendiri menggunakan mix method, yaitu perpaduan antara metode kuantitatif (multistage random sampling) dan metode kualitatif (purposive sampling).

Ia menjelaskan jika hasil survei ini berdasarkan responden sebanyak 525 orang terdiri dari 50,1 persen perempuan dan 49,9 persen laki-laki, yang tersebar di enam kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo.(***)

Exit mobile version