Kedapatan Konsumsi Miras dan Lem, 14 Pelajar SMK Digelandang ke Mapolda Gorontalo

TATIYE.ID (GORONTALO) – Polda Gorontalo dalam hal ini jajaran Ditresnarkoba, Kamis (24/10) sekitar pukul 13.00 WITA mengamankan 14 pelajar yang tengah asik mengkonsumsi Minuman Keras (Miras) jenis cap tikus dan lem kayu merk fox, di Kompleks GOR Nani Wartabone.

“Tadi siang kami berhasil mengamankan 14 anak muda berstatus pelajar kelas 10 di salah satu SMK di Kota Gorontalo. Mereka kedapatan mengkonsumsi Miras merk cap tikus dan lem fox” ungkap Ditresnarkoba Polda Gorontalo, Kombes Pol Dewa Putu Gede Artha, SH, MH.

Dikatakannya, para pelajar ini berhasil diamankan oleh pihaknya berkat informasi  dari masyarakat bahwa ada sekumpulan siswa sekolah yang sedang pesta miras di komplek GOR Nani Wartabone. “Tim pun langsung bergerak ke lokasi. Dan ternyata benar, ada 14 siswa sedang mengkonsumsi miras jenis cap tikus. Bahkan, mirisnya lagi mereka juga tengah asik menghisap lem kayu jenis fox,” tandas Dewa.

“Selanjutnya mereka langsung digiring oleh tim Ditresnarkoba ke Mapolda beserta barang buktinya ke kantor untuk kita berikan pembinaan,” sambung Dewa.

Usai dibina, lanjut Dewa, pihaknya mengundang ke 14 orang tua siswa itu dan juga kepala sekolah tempat mereka menimba ilmu.

“Kepala sekolah dan para orang tua siswa ini, kita berikan arahan yang intinya agar para orang tua lebih meningkatkan pengawasan terhadap pergaulan anaknya begitu juga dengan pihak sekolah,” ucap Dewa.

Usai mendapat arahan, kata Dewa,  ke 14 pelajar itu diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya yang disaksikan oleh orang tua dan juga kepala sekolahnya.

Perbuatan para pelajar ini mendapat tanggapan dari Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono,SIK. Dimana, dirinya sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh ke14 siswa pelajar yang asyik pesta miras tersebut.
“Sungguh sangat disayangkan ya, jika diusia belia mereka sudah terpengaruh konsumsi miras. Selain tidak baik buat kesehatan badan juga akan memberikan dampak buruk bagi perilaku mereka,” ujar Wahyu.

Olehnya, Wahyu mengajak agar orang tua, guru, pemerintah daerah dan pihak terkait meningkatkan peran masing-masing dalam hal pengawasan. “Semua mesti turut bertanggung jawab. Karena masa depan anak menentukan masa depan bangsa, jika masih remaja saja sudah rusak, bagaimana nantinya?”kata Wahyu.(*)

Exit mobile version