Kata RH, Surat yang Diterima Idah Bukan Rekomendasi Cagub Golkar

TATIYE.ID (GORONTALO) – Jagat Maya Gorontalo sejak kemarin, dihebohkan dengan viralnya foto penyerahan map kuning oleh Sekjen DPP Partai Golkar, Lodewijk Paulus, kepada Idah Syahidah, yang diklaim oleh pendukungnya sebagai surat rekomendasi sebagai Calon Gubernur dari Partai Golkar pada Pilgub Gorontalo 2024.

Faktanya, surat yang diterima oleh Idah yang didampingi oleh suaminya yang juga Ketua DPD Partai Golkar Gorontalo, Rusli Habibie dan Sekretaris tim Penjaringan Cagub-cawagub Partai Golkar Gorontalo, Ghalieb Lahidjun, ternyata bukan surat rekomendasi melainkan surat instruksi kepada Idah untuk mencari pasangan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Rusli Habibie kepada calon Gubernur Gorontalo dari partai Golkar lainnya, Tonny Uloli, Selasa (23/7) pagi.

“RH sejak kemarin (Senin, 22/7) minta ketemu saya, tapi belum sempat karena saya masih ada urusan lain. Hari ini pun (Selasa, 23/7) saya masih belum bisa ketemu RH. Maka tadi pagi saya nelpon RH untuk menanyakan maksudnya minta ketemu saya. Karena saya dengar Idah yang dapat rekomendasi Golkar, maka saya sampaikan selamat ke RH, sebagai suaminya Idah. Rupanya RH bilang surat yang diterima Idah bukan rekomendasi, tapi instruksi,” ujar Tonny kala dihubungi awak media ini.

Tonny menjelaskan, instruksi yang diterima Idah, merupakan hal yang wajar saja karena selama ini Idah diketahui belum punya ancang-ancang akan berpasangan dengan siapa di Pilgub nanti.

“Memang hari Minggu malam, saya ketemu Dolly (Dolly Kurnia Tanjung, Waketum DPP Golkar) dan Dolly mengatakan bahwa rekomendasi Golkar untuk Pilgub Gorontalo baru akan terbit pada Bulan Agustus. Hal ini karena DPP Golkar masih dalam tahapan survey kedua untuk penentuan Cagub-cawagub. Kan nda logis kalau presentasi hasil survey kedua belum ada, trus DPP sudah mengeluarkan rekomendasi. Golkar itu partai yang taat azas dan mekanisme partai,” sambung Tonny.

Meski demikian, Tonny mengaku hubungannya dengan Rusli dan Idah baik-baik saja. Hanya saja, ada pihak yang mencoba bermain dan sengaja memperpanas situasi.

“Sejauh ini, saya taat dengan mekanisme yang dijalankan oleh Partai Golkar. Makanya saya nda terpengaruh dengan upaya-upaya adu domba yang dimainkan oleh segelintir orang. In Syaa Allah segala ikhtiar akan saya jalankan dan saya memastikan bahwa saya akan ikut bertarung di Pilgub. Tapi saya menginginkan pertarungan yang fair, jangan ada intrik-intrik yang jahat sehingga mencederai proses dan mekanisme yang berlaku. In Syaa Allah saya siap bertarung secara sehat dan gentle,” pungkasnya. (***)

Exit mobile version