Kasus Soni Samoe, Cerminan Rendahnya Wibawa Negara Di Mata Perusak Lingkungan

TATIYE.ID – Baru-baru ini Pohuwato kembali digemparkan dengan adanya aksi pengeroyokan terhadap anggota LSM saat melakukan peninjauan bersama unsur Forkopimda di Lokasi tambang ilegal tepatnya dikawasan tambang Alamotu, Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia.

Soni Samoe bersama dua rekannya mendapatkan perlakuan yang kasar dari para penambang dihadapan Forkopimda saat melakukan peninjauan dikawasan tambang Alamotu.

Dari hasil kunjungan tersebut, Forkopimda berhasil menemukan 17 alat berat berupa exapator yang beroperasi di wilayah pertambangan ilegal yang ada di Kecamatan Buntulia.

Berdasarkan penyataan dari Soni Samoe, saat melakukan kunjungan, Kapolres Pohuwato bersama jajarannya tidak dilengkapi dengan garis polisi dan menurutnya, hal itu adalah bagian dari skenario untuk membebaskan para pelaku tambang ilegal.

“Tidak tersedianya police line bisa jadi adalah sebuah skenario dari dalam. Kalau tidak di police line, ya kami yakini bahwa peran dari penegak hukum bersama unsur Forkopimda lainnya tidak maksimal, karena ini sudah tidak bisa lagi dikatakan langkah persuasif.” jelas Soni

Lanjut Soni, saat ini sudah ada satu pelaku tambang ilegal yang telah berstatus tersangka dan kini telah menjalani proses hukum. Maka dari itu ia menilai langkah persuasif sudah tidak pantas untuk diterapkan kepada pelaku tambang ilegal.

Disisi lain, Kapolres Pohuwato, AKBP Joko Sulistiyono, SH., S.Ik., MH, saat dikonfirmasi mengatakan, ia bersama Forkopimda akan mengambil langkah-langkah terhadap penambangan ilegal di Kecamatan Buntulia.

“Nanti ada Langkah-langkah juga dari Forkopimda terhadap penambangan disana, intinya sperti itu. Kita kan rencananya mau ngecek alat berat yang ada kaitannya dengan rusaknya pipa PDAM. ” terang Kapolres

Soni Samoe berharap, persoalan ini akan segera diselesaikan oleh aparat penegak hukum. Jika tidak, ia meminta kepada Kapolres Pohuwato untuk mundur dari jabatannya, bahkan jika Kapolda tidak mencopot jabatan Kapolres, maka ia juga meminta agar Kapolda juga dicopot dari jabatannya.

“Bukan cuma Polres, kalau memang Kapolres Pohuwato tidak tegas menghadapi ini (17 alat berat di lokasi tambang, red), saya minta mundur saja dari pohuwato atau dicopot dari jabatannya, oleh Kapolda, kalau kemudian Kapolda tidak mau mencopot Kapolres Pohuwato, karena langkah-langkah yang kami lihat seperti langkah-langkah yang ragu-ragu, maka kami minta Kapolda Gorontalo juga dicopot. Kira-kira jelas penyataan saya, karena saya mau penegakkan hukum di Pohuwato ditegakkan dengan adil. ” harap Soni

Exit mobile version