TATIYE.ID (GORONTALO) – Langkah Persidago keluar dari fase grup putaran nasional babak 32 besar Liga 3 tahun 2019 cukuplah sulit. Kekalahan di laga kedua menghadapi Perseden Denpasar menjadikan peluang tim yang dilatih Romy Malaua tipis keluar ke babak berikut.
Kekalahan Persidago dari Perseden Denpasar Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Jawa tengah salah satunya dipicu perbedaan postur tubuh pemain yang mencolok. Terbukti, dua gol yang diperoleh tim kebanggaan Kota Denpasar, Bali tersebut tercipta lewat eksekusi tendangan sudut.
“Perjuangan sudah di tunjukan anak-anak Persidago dengan bermain cukup baik. Terlihat beberapa kali peluang yang di peroleh trisula Peridago, Ryan Bagoe, Ismunandar Monoarfa, dan Ismail Adam cukup membuat repot pemain belakang Perseden. Namun dewi fortuna belum berpihak sehingga serangan demi serangan yang dilancarkan Persidago selalu saja bisa ditepis penjaga gawang Perseden,” ungkap Helmin P Hippy, wakil Ketua Askab PSSI Kabupaten Gorontalo usai menyaksikan langsung laga kedua Laskar Menara Sabtu (14/12) sore.
Persidago sendiri tinggal menunggu hasil pertandingan antara PS Matra Mamuju menghadapi Persijab Jepara. Jika PS. Matra Mamuju kalah, maka Persidago masih berpeluang untuk memperebutkan posisi runer up di grup E.
“Tim Persidago sudah berjuang mati-matian, namun faktor keberuntungan belum berpihak ke Persidago Gorontalo,” pungkasnya. (*)
Pewarta : Khalid Moomin.


















