TATIYE.ID (GORONTALO) – Dalam rangka pelaksanaan program Bangga Kencana di Provinsi Gorontalo, khususnya pada pembinaan ketahanan remaja yaitu Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) yang ada disetiap madrasah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Gorontalo H. Syafrudin Baderung, menerima kunjungan silaturahmi Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo yang dipimpin langsung Kepala Perwakilan Hj. Hartati Suleman di ruang kerja kakanwil, Selasa (26/01/2021).
Pada kesempatan itu, kakanwil didampingi pula Kepala Bagian Tata Usaha H. Hamka Arbie, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Hj. Fitriyani Humokor, dan Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Hj. Misnawati S. Nuna.
Dalam penyampaiannya kepada kakanwil, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo Hartati Suleman menyampaikan, maksud kunjungan dirinya dan tim terkait dengan tindak lanjut dari program Bangga Kencana yang dikerjasamakan dengan Kanwil Kemenag Gorontalo dengan sasaran program kepada peserta didik madrasah.
“Menindaklanjuti MOU tahun kemarin sudah bagus, tetapi sedikitnya kami punya kendala untuk sejumlah sekolah yang dibawah naungan Kemenag baik Aliyah maupun Tsanawiyah belum tercover pada program kami, khususnya dalam pendidikan karakter,” tutur Hartati.
Menurut analisa BKKBN dari data yang ada, pemahaman anak-anak terhadap kesehatan reproduksi remaja masih sangat kurang, untuk itu pihak BKKBN meminta solusi agar sebagian madrasah terutama di daerah terpencil yang belum tergabung dalam PIK-R dapat megikuti program tersebut.
“Program inipun bertujuan untuk mengurangi angka pernikahan dibawah umur mengingat pernikahan dini masih marak terjadi di Gorontalo. Maka dari itu, partisipasi dari madrasah sangat diperlukan,” tandasnya.
Sementara itu Kakanwil dalam pertemuan tersebut mengatakan, angka pernikahan dan perceraian di Gorontalo hampir sama. Hal itu menjadi sesuatu yang menggelitik dan perlu disikapi oleh berbagai pihak yang ada, sehingga program tersebut menjadi sebuah ide yang bagus untuk para remaja yang ada di madrasah.
“Saya rasa sosialisasi kepada siswa bisa diagendakan disela-sela pembelajaran, mungkin ada di hari-hari tertentu yang bisa diisi dengan pengenalan terhadap program ini. Setiap sekolah, madrasah, dan pondok pesantren harus mengetahuinya,” tutur orang nomor satu di Kemenag Gorontalo ini.
Lebih lanjut, Syafrudin juga sangat menyambut baik kedatangan perwakilan BKKBN yang akan memperkuat MoU yang sudah berjalan selama ini. Selain itu pemberian sosialisasi kepada siswa menurut Syafrudin dapat juga dilakukan diranah madrasah diniyah dan takmiliyah yang ada dibawah naungan Kemenag.
“Meskipun kelompok diniyah bukan pendidikan formal, tetapi disana banyak diadakan pengajian untuk para remaja. Saya rasa bisa dimediasi dan koordinasi dengan kepala bidang yang menaungi madrasah. Bahkan keranah ormas dan majelis taklim pun bisa dilaksanakan,” tambah Kakanwil.
“Pelaksanaan sosialisasi ini juga bisa dilaksanakan bukan saja dikalangan remaja, namun dapat diikuti pula oleh guru dan penyuluh agama yang ada di lingkungan Kementerian Agama,” pungkasnya diakhir pertemuan. (*)