Banyak rumor yang beredar bahwa hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) yang akan berlangsung pada bulan Februari, akan menjadi penentu lanjut tidaknya pasangan Saipul A. Mbuinga dan Suharsi Igirisa atau yang akrab dijuluki pasangan SMS.
Suharsi Igirisa yang merupakan representasi masyarakat ujung barat Kabupaten Pohuwato ini seakan terancam digantikan oleh sosok Nasir Giasi.
Meskipun masuk akal, hal itu bukan persoalan mudah bagi Nasir. Sebelum bertarung untuk menggeser posisi Suharsi Igirisa, Nasir dengan jabatan Ketua DPD II Golkar Pohuwato harus mampu membuktikan kelihaiannya dalam memimpin partai yang berlambangkan pohon beringin tersebut.
Sebab, ini adalah momen perdana Nasir menghadapi Pileg dengan jabatan Ketua DPD II Golkar, otomatis seluruh tanggung jawab partai berada dipundak Nasir Giasi yang juga sebagai Ketua DPRD dua Periode di Parlemen Pohuwato.
Beberapa kader Golkar saat ini sudah mulai meragukan kekuatan Nasir, hal itu terungkap langsung dari Kader yang mengakui bahwa perolehan kursi Golkar di DPRD akan mengalami pengurangan yang cukup signifikan.
Bahkan, secara gamblang kader yang enggan disebutkan namanya memprediksi perolehan kursi yang sebelumnya 10 akan tersisa 5 atau 6 kursi pada Pileg 2024 kali ini.
Tentu ini menjadi salah satu barometer layak tidaknya Nasir untuk menggantikan posisi Suharsi Igirisa. Selain nama Nasir, Iwan Adam mantan Calon Bupati di Pilkada 2020 juga digadang-gadang mengincar posisi Srikandi asal ujung barat pohuwato yaitu Wakil Bupati Pohuwato.
Namun, lagi-lagi keduanya masih akan bertarung di Pileg, tentu akan lebih banyak menguras tenaga dan finansial keduanya. Sementara, jika dibandingkan dengan Suharsi Igirisa, ia terbilang cukup siap baik secara mental maupun finansial sebab dirinya tidak mengikuti perhelatan Pileg.
Sangat dikhawatirkan, jika benar Suharsi Igirisa akan tergantikan, tentu ini adalah peluang besar bagi para politisi untuk menggandengnya pada Pilkada 2024. Sebab, jika dirunut kembali ke Pilkada 2020, dibalik kemenangan pasangan SMS, kontribusi Suharsi sangatlah besar.
Dan jika pasangan SMS kembali akan mengikuti Pilkada 2024, hampir bisa dipastikan mereka akan melawan kotak kosong, sebab hingga saat ini, belum ada satupun yang mendeklarasikan diri untuk maju mengikuti Pilkada.