
TATIYE.ID – Pembicaraan mengenai perhelatan politik di Gorontalo semakin gencar dan meluas dibicarakan berbagai kalangan, dalam memghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Di Kabupaten Gorontalo (Kabgor) sendiri berbagai figur mulai Dibicarakan untuk diperkirakan untuk dipasangkan oleh partai pada Pilkada nanti apakah pantas dan terterima dihati masyarakat atau tidak.

Sebut saja Hendra-Arifin kedua figur ini dikatakan merupakan pasangan muda milenial yang bakal menjadi duet tangguh, apabila dipasangkan oleh partai pada Pilkada Kabgor 2024 yang sulit mendapatkan lawan, karena keduanya sudah mempunyai nama besar di daerah ini.
Seperti Hendra S Hemeto yang merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kabgor, saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Bupati Kabgor sehingga Hendra sudah sangat dikenal oleh masyarakat karena sering terjun langsung kelapangan dalam mengawal pembangunan yang ada di daerah, yang dirintisnya bersama Nelson Pomalingo.
Partai Golkar yang menjadi pemenang kedua pada Pemilu 2019 di Kabgor, adalah hasil usaha dan andil besar dari Hendra Hemeto bersama kader dan pengurus lainnya, sehingga Hendra ditetapkan sebagai calon tunggal pada hasil Muscab oleh seluruh PK Golkar di Kabgor beberapa waktu lalu.
Kemudian Arifin Djakani adalah ketua DPC Partai Demokrat Kabgor yang terpilih secara Aklamasi dan ditetapkan sebagai calon tunggal untuk dipertaruhkan pada Pilkada Kabgor, pada pelaksanaan Muscab secara serentak belum lama ini.
Soal kepercayaan masyarakat terhadap Arifin Djakani sudah tidak dapat diragukan lagi karena terbukti beliau sudah 3 periode berada di lembaga legislatif Provinsi Gorontalo, dalam mengemban amanah yang diberikan masyarakat Kabgor kepadanya.
Romin Dama salah satu politisi asal Bongomeme saat berbincang-bincang dengan awak media mengungkapkan kedua figur ini apabila dipasangkan oleh partai dinilai layak dan sudah pantas melanjutkan kepemimpinan yang ada di Kabgor 5 tahun ke depan pasca Nelson Pomalingo.
Hanya saja siapa yang nantinya skan legowo sebagai papan 2 adalah hasil komunikasi partai berdasarkan hasil pencapaian pada Pileg nanti siapa yang nantinya bisa meraih kursi terbanyak, karena bisa sska keduanya tidak jadi berpasangan pada Pilkada nanti dan memilih pasangan sendiri-sendiri jika mereka tetap bertahan pada papan 1.
“Kalau soal finansial mereka berdua adalah pengusaha yang mempunyai finansial yang cukup untuk dipakai pada pencalonan hingga Pilkada nanti. Keduanya adalah kader terbaik partai yang tentunya mempunyai nama besar, sehingga tidak perlu diragukan lagi,” tutupnya.
















