TATIYE.ID (GORONTALO) – Kasus hukum yang melilit Risman Taha dan membuat dirinya terpental dari DPRD Kota Gorontalo bahkan dari tampuk kursi Ketua, rupanya membuat sejumlah kader Partai Golkar mulai merapatkan barisan untuk mengamankan kepentingan partai.
Eksekusi terhadap Risman Taha yang berujung dirinya harus menjalani masa hukuman, membuat Partai Golkar kehilangan satu kursi, lebih tepatnya mengalami kekosongan kursi. Seperti diketahui, Golkar pada Pileg yang baru lalu, sukses merengkuh 5 kursi di DPRD Kota Gorontalo.
Selasa (5/11) sore, sejumlah kader Golkar Kota Gorontalo yang terdiri dari Sekretaris DPD 2 Golkar Kota dan 7 perwakilan PK Golkar se Kota Gorontalo, menggelar konferensi pers di Restoran Angelato. Pada kesempatan tersebut, Sekretaris DPD 2 Golkar Kota Gorontalo, Fedriyanto Koniyo, memastikan bahwa saat ini yang harus segera dilakukan adalah penyelamatan kepentingan partai. “Jadi intinya, kami mendesak agar segera dilakukan proses sesuai mekanisme yang berlaku. Pertama pengisian posisi Ketua DPRD Kota Gorontalo dan yang kedua pergantian antar waktu kursi yang ditinggalkan oleh Saudara Risman Taha,” ungkap Fedriyanto.
Lebih lanjut Fedriyanto mengatakan, khusus untuk pengisian posisi Ketua, tetap mengacu pada mekanisme pemilihan sebelumnya, dimana diajukan tiga nama dan ditetapkan bahwa setelah Risman Taha, nama Hardi Sidiki yang menempati posisi kedua. “Otomatis Pak Hardi yang akan menggantikan posisi Pak Risman,” ujar Fedriyanto.
Untuk PAW, nama Irwan Hunawa yang akan menggantikan posisi Risman sebagai Aleg. “Setelah penetapan Ketua, baru setelah itu dijalankan proses PAW. Mudahan, seluruh proses ini akan dilaksanakan bulan ini juga, menunggu Pak Ketua DPD 2 kembali dari mengikuti kegiatan Lemhanas,” lanjutnya. (*)



















