Jadi Pembicara Lokakarya Masjid Raya Gorontalo, HK Kembalikan Honor Pembicara Jadi Sumbangan

TATIYE.ID (GORONTALO) – Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo Hamid Kuna menjadi salah satu pemateri pada kegiatan Lokakarya Masjid Raya Gorontalo, Sabtu (19/11/2022). Menariknya, aleg dari Partai Hanura itu tak mengambil upah sepeserpun sebagai pemateri dan malah menyumbangkan kepada panitia lokakarya untuk pembangunan Masjid.

Panitia lokakarya Masjid Raya Provinsi Gorontalo memang memberikan upah bagi para pemateri dan terbungkus di dalam amplop putih berukuran besar dan belum diketahui persis berapa jumlah nominal honor tersebut. Akan tetapi sumbangan itu merupakan bentuk kepedulian terhadap terealisasinya Masjid yang bakal menjadi icon Gorontalo.

“Saya akan serahkan sumbangan untuk pembangunan Masjid Raya Provinsi Gorontalo, lokasi ditentukan oleh lokakarya hari ini,” jelas Hamid Kuna sembari menyerahkan upah sebagai pemateri di dalam amplop putih kepada panitia lokakarya.

Hamid Kuna memang masih bersikukuh terhadap letak awal pembangunan Islamic Center di Kelurahan Moodu, Kota Gorontalo sebagaimana telah ditetapkan oleh pihak Eksekutif dan Legislatif. Tapi ia juga tak menghalangi keinginan masyarakat jika infrastruktur di bidang religi tersebut berpindah lokasi. Sebab, Masjid Raya diperuntukan untuk kepentingan rakyat Gorontalo.

“Kalau kita punya kemauan dan serius, sudah sejak lama Masjid Raya ini selesai. Kita bisa berkolaborasi dari sisi anggaran, baik antara Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Gorontalo. Intinya DPRD Provinsi Gorontalo setuju terhadap pembangunan Masjid Raya,” jelas Hamid Kuna.

Meski begitu, dia menyampaikan jika letak perencanaan membangun Islamic Center sudah ada penetapan lokasi di Kelurahan Moodu, dan tinggal mengimplementasikan pembangunan Masjid Raya Gorontalo tersebut walaupun pada seminar lokakarya mencuat beberapa alternatif lain.

“Estetika nanti akan kita bangun seperti apa nanti, apalagi desainer nya pak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan buruh lokasi yang luas. Kalau bicara lahan maka pembahasannya juga besar,” kata Hamid Kuna. (ADV)

Exit mobile version