TATIYE.ID (KOTA GORONTALO) – Bertindak sebagai khatib Salat Idul Adha, Wali Kota Gorontalo bersama keluarga melaksanakan Salat Idul Adha 1444 Hijriah di Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo, Kamis (29/06/2023).
Dalam khotbahnya yang berjudul, Berqurban Cerminan Keteguhan Iman dan Kualitas Kepedulian Sosial, Marten Taha menyampaikan Idul Adha merupakan hari yang spesial dan istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Dimana ada tiga keistimewaan pelaksanaan Idul Adha. Pertama, tuntutan kebahagiaan dengan melaksanakan Salat Idul Adha, kedua Ibadah Qurban, menanamkan kedalaman dan kedekatan umat Islam kepada Allah SWT dan yang ketiga, meneladani perjalanan hidup Nabi Ibrahim as bersama keluarga untuk di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Hari raya Idul Adha juga dinamakan sebagai hari Raya Qurban, membawa didikan untuk mempermantap Tauhid, oleh karena itu pentingnya pengorbanan yang menjadi karakter bagi umat Muslim sebagaimana yang telah di lakukan Nabi Ibrahim as”tutur Marten Taha.
Di hadapan Jamaah Marten Taha menyampaikan kisah sejarah perjalanan Nabi Ibrahim as dan keluarganya hingga anak kesayangannya Ismail. Setelah tumbuh menjadi Remaja dan sangat di sayanginya Nabi Ibrahim, di masa-masa menikmati kebahagiaan itu, Allah SWT memberi ujian keimanan Nabi Ibrahim yakni di uji untuk menyembelih anak yang sangat di sayanginya itu.
“Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi, bawah aku menyembelihmu, maka fikirkanlah apa pendapatmu,” kata Marten Taha meniru ucapan Nabi Ibrahim kepada anaknya, Ismail.
Mendengar ucapan Nabi Ibrahim, Ismail berkata, “hai bapakku, kerjakanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar,”.
Olehnya Marten Taha mengajak umat Islam agar mengambil hikmah dari peristiwa besar dari kisah Nabi Ibrahim as dan Anaknya Ismail. Sebagai seorang anak menunjukan keteguhan jiwa dari seorang remaja kepada orang tua yang diharapkan dapat di teladani oleh generasi muda saat ini.
“Sosok seorang Siti Hajar, Istri Nabi Ibrahim, juga contoh tauladan yang patut ditiru. Dimana menjadi ibu sejati, berbakti, mematuhi dan memahami keadaan Suami dalam mematuhi perintah Allah SWT adalah sesuatu yang sangat mulia,” pungkasnya. (*)