Ini Yang Diterangkan Kakanwil Pada Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM

Kegiatan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Masjid di lingkup Kemenag Kab. Gorut oleh Kakanwil Kemenag Prov. Gorontalo, H. Syafrudin Baderung (Foto: Ayiz Humas)

TATIYE.ID (GORONTALO) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Gorontalo H. Syafrudin Baderung, Kamis (28/01/2021) hadiri sekaligus berikan materi pada kegiatan Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Masjid di Lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut).

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kecamatan Gentuma Raya tersebut, dihadiri juga oleh Kakankemenag Kabupaten Gorut H. Arfan A. Tilome, Pejabat Eselon IV Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Gorontalo, Kepala Subbagian Tata Usaha Kemenag Gorut H. Yusrin Thaib, Kepala Seksi Bimas Islam Gorut H. Agus Madina, dan Kepala KUA Kecamatan Gentuma Raya Andi Nurdin.

Dalam penyampaiannya dihadapan peserta kegiatan yang terdiri dari para imam dan tokoh masyarakat Gentuma, Kakanwil mengapresiasi seluruh layanan Kantor Urusan Agama (KUA) kepada masyarakat dan umat yang saat ini sudah meningkat. Terlebih dengan adanya kebijakan Kemenag tentang menikah di KUA dengan nol rupiah.

“Ketika layanan KUA sudah lebih baik dan bangunannya pun megah, maka masyarakat dapat merasakan kenyamanan saat menggunakan fasilitas yang sudah tersedia ini, terutama dalam hal pelayanan nikah. Pemanfaatannya pun menjadi lebih maksimal sesuai dengan peruntukannya,” ungkapnya.

Syafrudin juga menerangkan, masjid dan mushola yang terdaftar di Provinsi Gorontalo hingga saat ini berjumlah sekitar dua ribu dua ratusan, bila dilihat dari sisi jumlah penduduk maka ini terbilang masih sedikit. Akan tetapi menurutnya, ada beberapa masjid yang luasnya mampu menampung umat yang cukup banyak.

Lebih lanjut dikatakannya, pembangunan masjid bisa saja dilakukan oleh Pemerintah Daerah ataupun Kementerian Agama. Namun, pada prinsipnya masjid yang akan dibangun harus terdaftar di Kemenag Kabupaten/Kota. Selain itu, masjid harus aktif dan bisa digunakan oleh umat, terutama masjid yang ada disepanjang jalan.

“Masjid yang ada disepanjang jalan bisa membantu umat yang akan melaksanakan ibadah ataupun sebagai tempat untuk beristirahat. Maka dari itu, saya berharap masjid-masjid yang ada diporos jalan menjadi lebih bagus baik dari segi bentuk bangunan maupun fungsinya,” lanjut Syafrudin.

Terakhir Kakanwil berharap, dengan adanya pelaksanaan kegiatan tersebut dapat mengoptimalisasi pengembangan masjid, agar masjid itu lebih fungsional dan lebih strategis untuk seluruh umat. (*).

Exit mobile version