Ini Manfaat Proyek Gold ISMIA Pada Daerah Pertambangan Seperti di Gorut

Tatiye.id (JAKARTA) – Sehubungan Dengan Komitmen pemerintah untuk penghapusan penggunaan merkuri di lokasi Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK). Rabu (24/02/2020) Kementerian Lingkungan Hidup menggelar kegiatan Internasional Seminar “, di Hotel Sari Pasific Jakarta Pusat.

Mohamad Tamrin Sirajuddin, S.Pd., M.Si, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo Utara mendapat kesempatan sebagai vocal point wakili Kabupaten se Indonesia pada proyek Gold Ismia.

Sebagai informasi, daerah-daerah yang mendapat intervensi hanya terbatas, yakni 11 negara (salah satunya Indonesia). Dan di Indonesia hanya ada 6 Provinsi salah satunya adalah Gorontalo.

“Dan di Provinsi Gorontalo, dari sekian banyak daerah pertambangan yang ada, hanya Kabupaten Gorontalo Utara yakni di Desa Hulawa yang di pilih oleh Dinas PTSP, ESDM, Naker Provinsi Gorontalo sebagai perwakilan daerah,” beber Mohamad Tamrin.

Untuk penelitian dalam negeri diantaranya yang oleh Prof.Dr. Ramli Utina, M.Pd, Dr. Fitryane Lihawa, M.Si, Ivonela Larekeng, M.Kes, M.T. Sirajuddin, M.Si, dll Sedangkan penelitian luar negeri oleh Ehyme University.

Hasilnya bahwa Sungai Hulawa, spesies burung, air sungai, kuku dan darah penambang sudah tercemar merkuri sehingga dengan adanya proyek ini (proyek Gold ISMIA) diharapkan akan memberikan manfaat.

Manfaat dari proyek ini diantaranya   lingkungan hidup di desa hulawa dan sekitarnya menjadi tidak tercemar, Limbah tambang (tailing) yg mengandung merkuri menjadi netral (kembali ke keadaan sediakala).

Status lokasi yang tadinya PETI (pertambangan emas tanpa izin) menjadi sudah berizin (WPR dan IPR) sehingga masyarakat penambang lokal memperoleh rasa aman dan tentram dalam berusaha Para penambang lokal akan memperoleh bantuan modal berusaha.


Emas yang di produksi memungkinkan untuk memeroleh lisensi dan Para penambang perempuan dan anak2 akan memperoleh posisi.

Para penambang akan memperoleh tambahan keahlian dalam menambang melalui pelatihan sehingga memiliki kemampuan rofesional termasuk dalam engelolaan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) Dari sisi ekonomi akan menguntung, dari sisi sosial akan memperoleh pengakuan, dan dari sisi ekologi, lingkungan akan terjaga.(*)


Pewarta : Ayis Abdullah

Exit mobile version