Idris Sampaikan Keluhan Petani Dihadapan Sesditjen PSP Kementan


Wagub Idris Rahim (kanan) didampingi Kadis Pertanian Muljady Mario, saat menyampaikan keluhan petani dihadaoan Sesditjen PSP Kementan RI, Gunawan, Selasa (23/3/2021). (Foto : Istimewa).

TATIYE.ID (GORONTALO) – Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim menyampaikan keluh kesah petani soal pupuk bersubsidi saat bertemu dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Gunawan, di Hotel Maqna, Kota Gorontalo, Selasa (23/3/2021).

Idris menilai Kebijakan Kementan dalam Permentan Nomor 49 tahun 2020 terlalu terburu-buru. Dalam aturan tersebut dijelaskan, petani tidak diperbolehkan membeli pupuk bersubsidi jika tidak berkelompok dan terdaftar dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

“Permentan ini terlalu cepat diberlakukan. Setelah ditetapkan Desember 2020, langsung diberlakukan Januari 2021. Kami tidak punya waktu menyosialisasikanya dan pastinya ini sangat memberatkan petani,” Keluh Idris.

Menanggapi hal tersebut, Sesditjen PSP Kementan RI, Gunawan, mengaku akan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kebijakan pupuk bersubsidi.

“Masalah pupuk bersubsidi ini dialami oleh seluruh provinsi di Indonesia. Ini akan menjadi bahan evaluasi kami untuk memperbaiki sistem distribusi pupuk bersubsidi,” kata Gunawan.

Ia mengatakan, total usulan permintaan pupuk bersubsidi dari seluruh pemerintah daerah sebanyak 24 ton. Sementara Kementan hanya mampu menyiapka sebanyak sembilan juta ton.

“Artinya hanya 30 persen yang bisa kita penuhi. Otomatis kita harus benar-benar memilih daerah mana yang menjadi prioritas,” pungkasnya

Diketahui, Sesditjen PSP Kementan melakukan kunjungan kerjanya di Provinsi Gorontalo untuk meninjau ketersediaan pupuk bersubsidi ke kios-kios pengecer. Salah satunya kios pengecer yang berada di Desa Ilomangga, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo. (Adv)

Exit mobile version