TATIYE.ID (POHUWATO) – Kontelasi politik pada Pilkada Pohuwato, makin hari kian kelihatan arah koalisinya. Wacana yang selama ini masih berbentuk calon dan masih kabur untuk pasangan dan koalisi partai, perlahan mulai jelas arah dan petanya.
Salah satu koalisi yang mulai terbangun adalah koalisi pasangan SMS yang perlahan membangun koalisi Gerindra, PKS dan PAN. Banyak kalangan yang menilai bahwa koalisi akan mudah terbentuk karena ketiga partai di perhelatan Pilpres yang baru lalu, berjuang bersama mengusung pasangan Prabowo – Sandy. Selain PAN dan PKS, Gerindra juga dikabarkan akan menggaet Demokrat untuk memperkuat koalisinya.
Nah, jika melihat komposisi kursi yang dimiliki partai-partai di DPRD Pohuwato, maka bisa diprediksi bahwa idealnya partai-partai penghuni parlemen Bumi Panua ini melahirkan 3 pasangan calon.
Jika pasangan SMS membangun poros Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat yang memiliki 7 kursi, maka masih ada dua kemungkinan poros yang masih sangat terbuka untuk terbentuk. Satu poros di antaranya bisa dibangun oleh Golkar, karena Golkar sejatinya tak butuh koalisi untuk mengusung kandidat.
Poros ketiga yang tersisa adalah koalisi PKB, PDI-P dan PPP yang mengantongi 8 kursi di parlemen Pohuwato.
Sayangnya, hingga saat ini baru poros pertama yang telah memiliki kandidat yang definitif. Sementara poros Golkar maupun poros ketiga, hingga kini belum memastikan figur yang bakal diusung.
Sementara itu, pasangan calon di jalur perseorangan atau independen, hingga kini baru ada satu figur yang telah resmi mengumumkan diri bakal maju dari jalur perseorangan yakni Ibrahim Bouti.
Jika komposisi ini bertahan hingga waktu pendaftaran pada Bulan Juni 2020, maka Pilkada Pohuwato akan diikuti oleh 4 kontestan. Namun, semuanya masih bisa berubah dengan berjalannya waktu. Bukan tidak mungkin, kandidat akan bertambah atau malah berkurang. Bisa saja, partai-partai yang ada di parlemen Pohuwato, justru hanya menghasilkan dua kandidat. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. (*)
Pewarta : Febriyanto Mahmud.
