Tatiye.id – Dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp135 miliar yang dikelola Pemerintah Kabupaten Bone Bolango mendapat sorotan dari salah satu aktivis.
Sebab, dana tersebut akan difokuskan pada lima kegiatan, di antaranya untuk pengembangan dan pembangunan gedung sarana dan prasarana alat kesehatan di RSUD Toto Kabila dan RSUD Tombulilato.
Selain itu, dana PEN dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pengembangan sarana dan prasarana olahraga, pengembangan sektor pariwisata, serta membangun Bonebol Bisnis Center di mana para pelaku UMKM dapat mengkreasikan segala kreativitasnya dengan jual beli berbasis digital.
“Kami meminta kepada Pemda Bonebol kiranya dengan dana pinjaman atau hutang ini bisa digunakan sebaik mungkin dan tepat sasaran,” ucap Himawan Umar saat menghubungi awak media Tatiye.id, Kamis (3/2/2022).
Menurutnya, dana PEN yang digunakan di bagian infrastruktur seharusnya dievaluasi kembali, karena ada banyak contoh kasus terkait pekerjaan infrastruktur yang sampai hari ini tidak ada penyelesaian.
“Khawatirnya pekerjaan yang menggunakan dana PEN akan terbengkalai lagi, Sehingganya dana PEN akan menjadi musibah bagi Bone Bolango bukan berkah,” ujarnya dengan nada tegas.
Aktivis dan juga mantan PresBEM tersebut juga mendorong kepada Pemkab Bone Bolango agar dapat mengevaluasi kinerja setiap OPD khususnya yang mengelola dana PEN.
“Adapun terkait dengan beberapa OPD yang harus dipertanyan terkait dengan program dan kinerjanya,” tegasnya.