TATIYE.ID (SPORT) – Opini yang digiring beberapa mantan atletnya terkait kepindahan mereka ke Jawa Barat karena sudah tidak diperhatikan pemerintah daerah menuai kekecewaan mendalam Herson Taha sebagai pelatih sepak takraw yang turut andil dalam melatih selama ini.
“Jujur saya sangat kecewa dengan peryataan mereka, dan saya tidak ingin jangan sampai mereka membangun opini bahwa kepindahan mereka karena tidak diperhatikan di Gorontalo,” ujar Herson Taha, Selasa (15/11/2022).
“Buktinya sebagian dari mereka sudah PNS bukti bahwa prestasi mereka dihargai pemerintah. Kemudian yag lain sudah sarjana karena difasilitasi program bidik misi oleh pemerintah. Mungkin hanya Ikram saja yang drop out karena tidak masuk-masuk kuliah. Baru? Penghargaan seperti apalagi yang diminta,” lanjutnya.
Intinya ungkap Herson, di Gorontalo saat ini persaingan di cabang olahraga sepak takraw sangat ketat karena atlet banyak. Dan ia memilih atlet yang terbaik juga siap.
“Saya tidak akan pernah mempertimbangkan kedekatan dan kekeluargaan, biar keluarga dekat kalau prestasinya jelek saya buang. Coba dianalisa, mereka ada yang pindah ke Depok ikut Porprov di Jabar, lihat perolehannya hanya dapat perunggu double event, apa itu prestasi? Porprov saja hanya bisa medali perunggu apalagi PON? terus mau suruh pilih?” ketus Herson.
Terakhir tambah Herson, harapannya kepada para atlet untuk tetap fokus latihan, manfaatkan peluang sebaik mungkin dan jangan terpengaruh dengan hal-hal yang justru membuat tidak disiplin sebagai seorang atlet.
“Jika ditanya jujur, sebenarnya saya sangat sayang kepada mereka. Jika bukan karena rasa sayang kepada mereka, saya mungkin tidak memberikan restu mereka mengais rejeki di tempat lain. Jangan seakan-akan menjadi atlet yang tidak tahu terima kasih,” tutupnya. (*)