TATIYE.ID (POHUWATO) Maraknya kejadian dana nasabah BRI yang hilang menjadi ketakutan besar bagi masyarakat yang mempercayakan tabungannya kepada Bank Rakyat Indonesia, pasalnya dana yang menurut mereka aman justru raib digasak pencuri hanya karena tidak ada sosialisasi pentingnya kode OTP.Hal itu dibenarkan oleh salah satu nasaba BRI yang ada di Kabupaten Pohuwato.
Pimpinan Cabang BRI, Abdul Muis Pali saat dikonfirmasi bukannya memberikan saran malah justru seolah menakut-nakuti warga pelosok desa, sebab menurutnya,bisa saja salah satu incaran para pelaku kejahatan tersebut adalah warga pengguna BRI yang ada di pelosok-pelosok desa.
“Mereka itu sebelumnya melakukan survei, Kira-kira dari nasabah perbankan, Kira-kira mana yang kira-kira masih punya pengetahuan tentang pengamanan digitalisasi agak kurang, nah ini kan karena BRI itu adalah nasabahnya banyak sampai di pelosok pelosok desa, dan di desa itu belum terlalu familiar, masih ada yang bisa di tembus, kecuali yang di kota-kota, nah itu kadang-kadang mereka masuk kesitu, yg belum paham lah, tidak terlalu familiar tentang dunia transaksi digital, ” jelas Pinca BRI Marisa di pemberitaan sebelumnya
Sebagai salah satu nasabah BRI yang mengalami hal serupa, Ramli Usman memutuskan untuk mengosongkan tabungannya di BRI dan memilih untuk berali ke Bank Mandiri dan Bank Sulutgo. Ramli juga mengherankan, sebelum ia mendaftarkan nomornya di BRI Mobile, dirinya tidak pernah mendapatkan pesan dari BRI, setelah mendaftar di BRI Mobile, pesan yang mengatasnamakan BRI pun masuk.
“Cuma heranya itu, setelah mendaftar di BRI Mobile kita dapat SMS dan pesan WA. Dari mana mereka tau bahwa kita telah mendaftar d BRI,” kata Ramli