TATIYE.ID (GORUT) – Hari Rabu Tanggal 11 Mei 2022 adalah hari terakhir Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, menyandang predikat orang nomor satu di Provinsi Gorontalo. Karena pada Kamis (12/5/2022) Rusli akan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan Bumi Serambi Madinah ini kepada Pelaksana Tugas Gubernur Gorontalo.
Menariknya, di hari terakhir menjabat sebagai gubernur, Plt Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, mengunggah cerita perjalanan hubungan antara dirinya dengan Rusli Habibie. Berikut kutipan postingan yang diunggah oleh Thariq lewat akun Facebook miliknya.
Babak sejarah Rusli – Thariq menjadi kental dan ramai luar biasa karena keduanya bertarung super sengit pada Pilkada 2008. Pertarungan keduanya berakhir di Mahkamah Konstitusi, yang dimenangkan Rusli Habibie dengan selisih kemenangan 57 Suara.
Mungkin sudah takdir, sejarah hidup Rusli Habibie pada babak awal keemasannya, tidak bisa bisa dipisahkan sejarah hidup Thariq Modanggu.
Fakta membuktikan, dimana saat itu Thariq Modanggu lebih dari 3 Tahun memperjuangkan pembentukan Kabupaten Gorontalo Utara (2003-2006) dan Rusli Habibie menjadi Bupati Gorontalo Utara yang pertama (definitif) selama lebih dari 2,5 Tahun (2008-2010).
Dibalik hal itu, Rusli Habibie menjadi orang nomor 1 di Provinsi Gorontalo selama 2 periode (setelah melalui tangga Bupati Gorut) dan Thariq Modanggu yang kini menjabat sebagai Plt. Bupati Gorut, setelah sebelumnya dilantik oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menjadi Wakil Bupati Gorontalo Utara.
Kini Gubernur yang cair komunikasinya dengan berbagai elemen masyarakat ini segera meninggalkan kursi Gubernur. Rakyat Gorontalo bagaimana pun, terlepas dari apapun kesan kepada beliau, patut berterima kasih atas peran dan terobosannya menjadi Gubernur dua periode. Pasalnya beliau adalah Gubernur yang mengukir banyak prestasi, sebagaimana Gubernur sebelum-sebelumnya di Gorontalo.
Bagi Thariq pribadi, banyak kesan dan hikmah yang dirinya dapatkan dari kebersamaan dengan beliau. Betapapun sengitnya pertarungan politik antara mereka berdua dalam memperebutkan kursi bupati Gorontalo Utara 2008, namun setelah itu hubungan merekapun sangat terlihat baik – baik saja.
Iyapun sangat menghormati sosok Ruslie baik sebagai pribadi maupun dalam jabatan, hal itu terlihat dari cara Ruslie memperlakukannya suda lebih sebagai adiknya. Sehingga tidak terasa sama sekali aroma dendam di antara mereka berdua.
Rupanya, politik sebetulnya ajang pendewasaan pikiran dan perasaan. Karena kita manusia: bukan Malaikat bukan pula Syaitan. Selamat berpisah pak Gubernur RH, semoga karya dan prestasi yang bapak torehkan untuk Gorontalo menjadi amal jari’ah hingga di akhirat nanti… aamiinn. (*)