Habiskan Rp2,1 Miliar, Pemkab Gorontalo Bagikan Alsintan ke Kelompok Tani

Nelson Pomalingo saat menyerahkan secara simbolis Alsintan kepada kelompok tani (foto isal/tatiye.id).

TATIYE.ID (KABGOR) – Habiskan dana Rp. 2,1 Miliyar, Pemerintah Kabupaten Gorontalo membagikan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani di Kecamatan Tolangohula, Asparaga, Tabongo dan Bongomeme, Sabtu (27/5/2023).

Alumnus Fakultas Pertanian Unsrat Manado itu mengatakan, dalam meningkatkan hasil produksi pertanian pemerintah selalu membagikan alsintan kepada para kelompok tani.

Tak hanya Alsintan, modal pun disiapkan melalui subsidi pemerintah termasuk juga melalui dana kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu juga bibi dan pupuk disiapkan untu mendorong hasil pertanian.

“Petani jika menemui problema datang kepada BPP, bertanya dan koordinasikan dengan baik dalam rangka mengembangkan pertanian, ” Imbuh Nelson.

Nelson berharap, alsintan yang diberikan Pemkab Gorontalo ini agar bisa di manfaatkan dengan baik.

“Pemanfaatan alat ini dimusyawarakan dengan baik antar sesama anggota kelompok, ” harap Nelson.

Sementara itu, kepala dinas pertanian, Rahmat Pomalingo, menambahkan Kabupaten Gorontalo di akhir tahun 2018 mendapat alokasi dana hibah luar negeri dari pemerintah pusat melalui kementerian pertanian yang bersumber dari IFAD (Internasitional Fund for Agricultural development) sebesar 20,9 Miliyar yang diperuntukan pemberdayaan dan pengembangan pertanian di pedesaan selama 5 tahun (2019-2023) melalui program readsi yang dilaksanakan di rnam kecamatan dan 18 desa.

Selanjutnnya, kata Rahmat, di tahun 2023 anggaran program readsi sebesar Rp. 6,4 Miliyar dan khusus untuk bantuan alsintan dialokasikan sebesar 2,1 Miliar, yang mempersyaratkan adanya kontribusi kelompok tani sebesar 30 persen dari total anggaran pembelian alsintan dan khusus untuk tahap I ini (April-Mei).

“Poktan dengan sebanyak 75 poktan dari 125 poktan dengan realisasi anggaran sebesar 1, 2 Miliar. bantuan alsintan ini diharapkan dimebangkan oleh kelompok tani menjadi unit pengelola jasa alsintan (Upja) sehingga dapat juga dirasakan oleh para petani di luar peserta program readsi sehingga manfaat program ini semakin luas,” jelas Kadis Rahmat.

Exit mobile version