TATIYE.ID (GORONTALO) – Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie mengikuti aksi penanaman pohon mangrove di Desa Palopo, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Selasa (16/11/2021). Aksi penanaman 53.000 pohon mangrove itu digelar oleh Korem 133/Nani Wartabone yang merupakan bagian dari Pembinaan Lingkungan Hidup.
Dikegiatan itu Rusli mengatakan, isu lingkungan di Gorontalo masih jauh dari perhatian pemerintah dan kesadaran masyarakat. Selain hutan yang gundul akibat penebangan liar, masalah izin tambak ikan dengan mengorbankan ratusan hektar lahan mangrove harus segera dihentikan.
“Ibu (Wakil Bupati) sekarang sudah di eksekutif, jangan lagi memberikan izin jangan mentolerir oknum oknum yang ingin merusak lingkungan. Terutama sepanjang ini (pesisir pantai) itu lahan lahan tambak udang sangat sangat mengancam kita. Ratusan hektar mangrove dirusak oleh orang orang tidak bertanggung jawab,” tegas Rusli.
Dia bahkan mengingatkan kepada warga untuk melestarikan lingkungan untuk generasi masa depan. Berbagai musibah dan bencana alam yang terjadi akhir akhir ini tidak terlepas dari ulah manusia yang merusak dengan penebangan liar dan pertambangan liar.
Pihaknya berharap aksi tanam mangrove yang diinisiasi oleh Korem 133/NW bekerjasama dengan BPDASHL Bone Bolango itu dapat terus dijaga hingga tumbuh subur. Dalam banyak kasus, katanya, penanaman pohon semacam ini hanya berakhir pada acara seremonial.
“Saya sering lihat berita, pak gubernur, bupati dan lain lain menanam pohon sekian ribu, tapi kita tidak pernah liat lagi apakah dia hidup atau tidak. Jadi di sini yang penting adalah kelanjutan dari menanam. Kita tanam 53.000 syukur syukur yang hidup ada 3.000,” pintanya.
Di tempat yang sama, Danrem 133/Nani Wartabone Brigjen TNI Amrin Ibrahim menjelaskan penanaman 53.000 pohon dilakukan serentak di sejumlah kabupaten yakni Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo dan Bone Bolango.
“Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian kita bersama untuk menanam pohon. Mangrove penting untuk konservasi alam. Kami mengucapkan terima kasih kepada BPDASHL yang telah menyiapkan pohon,” ketus jenderal bintang satu itu.
Selain menanam mangrove, Gubernur Rusli juga melepas-liarkan lima ekor burung Maleo. Burung endemik Sulawesi itu diketahui hidup di Cagar Alam Panua, Pohuwato dan di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di Kabupaten Bone Bolango. (Adv)